Rabu, 21 Desember 2011

Welcome My New Boss

Kemarin, tanggal 20 Desember 2011 aku bangun tidur karena menerima pesan BBM dari BigBoss. Pesan tersebut menyatakan bahwa sejak hari itu boss saya sudah ganti, bukan lagi Pak Adam, melainkan Bu Hariani.

Sekilas aku akan menceritakan tentang Boss ku, Pak Ridolf Adam.
Pak Ridolf Adam, atau lebih mudah kita sebut Pak Adam, adalah seorang laki-laki (ya eyaaalaaah,secara dari tadi disebut “Pak”) yang berperawakan kurus kecil dengan tatapan mata aduhai. Eits..eits, jangan salah terka, tatapan mata Pak Adam itu penuh dengan aspek kemanusiaan, #Eaaa.... Iya loh, boss ku yang ini buaek banget.

Gajiku yang nearly UMR itu didukung dengan Boss yang pengertian ngasih aku jatah makan Gratis di kantin, ngasih aku kesempatan untuk menimba ilmu melalui Dinas Luar dan tentunya di setiap dinas luar sangat membantu perekonomian keluargaku. Belum lagi bonus-bonus setiap aku selesai melaksanakan tugas dengan baik. J
Well, bekerja dengan Pak Adam menimbulkan ritme kerja yang penuh keceriaan. Kami bisa bekerja dengan giat, tapi tetap penuh kekeluargaan. Pak Adam sukses membuat BMN menjadi lebih erat dan saling mendukung. Pak Adam memang punya jiwa sosial yang tinggi, dia gak akan tega membiarkan kami kekurangan. Kami sering melewatkan waktu untuk makan bersama, tidak pelit, bahkan jika beliau makan di luar maka beliau akan membawa makanan yang sama dengan dia makan untuk dibungkus buat kami semua.

Bagi saya pribadi, Pak Adam itu tidak hanya sekedar Boss,tapi juga ayah. Saya ingat sekali di siang hari beliau menanyakan kabar ayah saya, dan wajah saya berubah sedih dan hampir menangis. Kemudian di sore hari ketika saya pamit pulang, di depan teman-teman beliau, beliau tersenyum sambil berkata, “ini nih anak kesayangan saya”. Lantas sepanjang perjalanan pulang hati saya menjadi teduh. Ketika saya membutuhkan sosok ayah, ketika itu juga beliau dapat membuat saya merasa sebagai anak.

Sekarang, saya mempunyai Boss baru. Di dunia kerja memang semua unpredictable. We will never know who are our boss to be. Then, after Mr. Adam make a great goal for next year, ha have to loose it and give it to someone else. But, yeah this is a working area gals. When your Boss ask you to do something, even it will hurt you, you have to. There is no negotiation. I believe, there is a reason why Allah give us this condition.

Semoga Boss baru saya juga minimal sama atau lebih baik dari boss saya sebelumnya,Semoga Pak Adam makin maju dan berkembang dengan jabatan barunya. Orang baik kan selalu disayang Allah, sekalipun Pak Adam non-muslim. Yeah, saya emang nggak pernah tuh beda-beda in orang melalui agamanya, saya Cuma percaya bahwa hanya ada orang BAIK dan orang JAHAT. Apapun agamanya, kalau dia baik aku pasti lebih baik lagi. Kalau dia jahat, ya aku tak akan dekat-dekat. Draipada makan hati J .

Back to My New Boss, kali ini boss baru saya adalah seorang wanita dengan perawakan langsing dan proporsional. Rambut beliau pendek, dengar-dengar beliau berasal dari Makassar. Tentunya aku perlu beradaptasi dengan ritme kerja beliau yang sepertinya berbeda dengan ritme kerja bersama Boss Adam.

Seperti dulu jaman aku masih jadi Resimen Mahasiswa di Universitas Airlangga, aku dididik untuk selalu siap dengan segala kondisi, menghargai siapapun komandan saya, melaksanakan setiap instruksi secara Tanggap, Tanggon dan Trengginas. Kali ini, saya akan buktikan saya bertahan dengan siapapun komandan saya.
Working rule: “Whoever Your Boss, Just Do The Best”.
This entry was posted in

0 komentar:

Posting Komentar