Selasa, 20 Desember 2011

Sesak dan Sendiri

Kemarin malam, tanggal 19 Desember 2011, cuaca sedang cerah malam itu, aku sendirian di dalam kamar. Aku sedang tiduran sambil membaca novel terbaru. Mamaku sudah berpamitan untuk pergi ke acara ulang tahun ketua PKK di kampung, adikku pamit untuk pergi nongkrong dengan temannya.

Tiba-tiba aku merasakan dadaku sesak, seketika. Aku sulit bernapas, apalagi perutku rasanya dikocok-kocok. Aku berusaha untuk muntah, tapi yang keluar bersama suara "Hooeek.." itu hanya angin. Aku gagal muntah. Aku coba mengusap minyak kayu putih ke sekujur badanku, tapi tidak banyak membantu. Dadaku justru terasa makin sesak.

Aku copot hotpants ku, aku hanya pakai daster longgar, selonggar-longgarnya. Tapi rasa sesak itu masih ada. Akhirnya aku putuskan lepas kutang, mungkin dadaku tumbuh lagi jadi sesek kali yak? *ngarep*
Lepas kutang ternyata tidak membantu banyak, semakin sesak dan aku mulai putus asa mencari tetangga, tapi semua pintu tertutup. Jelas sudah, jam dindingku dengan sumringah menunjukkan pukul 22.30. Saat yang tepat untuk masuk ke jebakan siluman mimpi *theme song kera sakti membahana sebagai latar....

Aku mencoba menghubungi mama dan adek tapi keduanya tak bisa dihubungi, masing-masing lupa membawa HP. Aku takut. Cemas. Galau.

Aku nggak mau mati duluan.. aku takut banget..

Aku tidak tahan untuk tidak menangis. Aku ngerasa kesepian di rumah dan butuh pertolongan.
Maka setelah menunggu di rumah sekitar setengah jam,yang menyiksa,  mamaku sedang panik mengusap tubuhku dengan minyak dan kecemasan. Lantas aku menuju ruang tamu, aku melihat raut wajahnya yang tampak tanpa ekspresi, dan melihat yang dia bawa dua bungkus roti.

Aku langsung makan roti tersebut, langsung muntah, minum sirup hangat, langsung muntah lagi...
Lantas disarankan minum antangin, istirahat.
Aku minum antangin langsung dadaku lebih longgar...

Ugh.. kan sekarang sesaknya datang lagi..Lanjut di entry berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar