Jumat, 17 Oktober 2014

Hasil Survey Biaya Kursus Bahasa Inggris di Jakarta Pusat

Assalammualaikum,

Semua bermula dari posisi di kantor saat ini, dengan memiliki pimpinan yang langsung Eselon II, tentu undangan rapat yang masuk sekaliber pejabat Eselon II. Tanpa filter Eselon IV dan Eselon III, semua pekerjaan saya langsung dikoreksi pimpinan.

Maka saya pun mulai melahap bacaan-bacaan ekonomi yang saya nggak paham maksudnya, saya mulai membaca peraturan-peraturan yang bikin ngantuk, dan saya belajar mengkaji kebijakan meski saya tau saya nggak ada bijaknya sama sekali.

Karena agenda pimpinan yang padat, maka tak karang 1-2 rapat setiap harinya didisposisikan ke saya atau rekan saya, Mas Dayat yang sekarang lagi honeymoon ke Bali. Rapat yang saya hadapi biasanya bareng dengan direktur, pimpinan lain, dan orang-orang asing padahal mama saya sudah wanti-wanti dari kecil untuk tidak berbicara dengan orang asing.

Mulai dari presentasi Ernst&Young (bener kan tulisannya?), rapat kerjasama dengan negara lain, sampai menghadiri hal-hal mengenai kebijakan perdagangan borderless. Semuanya FULL ENGLISH !!! Omaigot!

DAN SAYA HARUS BIKIN LAPORAN DARI SEMUA KEGIATAN ITU!

nulis opo?
ngerti ae enggak.

Well, even my english skill not really bad, but I think I will take an english course.

Mumpung semangat masih menggebu-gebu, maka semalam saya keliling toko buku untuk belanja pelajaran Bahasa Inggris dan keliling daerah sekitaran kos-kantor untuk cari tempat les. Harus yang dekat, karena macetnya Jakarta saat pulang kantor itu menimbulkan rasa ingin gelar kasur dan bantal di ruangan bu Boss.

Ada beberapa kursus bahasa inggris bagus di Jakarta. Wall Street English salah satunya. Paketan dia selama 2 tahun, dengan harga sebesar rapelan gapok dan tkpkn selama 6 bulan. Sementara ini langsung coret dari daftar, belum mampu sayaaaaah.... Hehehe.. *Nanti buat anak-anak saya, semoga mampu ibumu ini memberikan pendidikan terbaik,nak* #elapingus

Ada I/A/L/F yang saya tertarik. Lokasinya jauh sih, tapi demi ilmu maka saya ayeye aja.
Lokasinya di Plaza Kuningan. Sayang dia adanya program IELTS nya aja, Placement Test nya cukup Rp75.000 (murcee dibanding yang lain) tapi cuma bisa Senin-Jumat antara jam 8 dan jam 3 sore. Ebuset, ijin dong saya?? Untuk dapat masuk kelasnya, kamu harus Intermediate Level terlebih dahulu. Kalau ternyata kemampuan Bahasa Inggrismu kurang, kamu DITOLAK. Biayanya Rp4.100.000- Rp4.300.000 untuk 50 jam pertemuan.
Pembagian pertemuan ada yang 2 minggu, 5 minggu dan 8 minggu. Kalau 2 minggu dan 5 minggu itu kayak sekolah, masuk di hari kerja, biayanya 4,1 juta. Kalau yang 8 minggu itu kelas Sabtu, masuknya dari jam 08.45 sampai jam 16.00 biayanya Rp4.300.000.
Dengar-dengar I/AL/F sih bagus ya, maka dari itu ini aku keep dulu aja, belajar dulu  General English sampe Intermediate level di kursusan lain, baru ikut IELTS disini.



Ada English First Gunung Sahari. Paling Oke nih tempatnya, berada diantara Kos dan Kantor. Lagipula aku kan lulusan EF dulu selama sekolah SMA dan kelasnya FUN! I love it!
Maka saya pun menanyakan biaya kursusnya.
Placement Test yang berisi tes writing dan speaking biayanya Rp100.000 (mampu lah ya)
General English untuk 64jam pertemuan biayanya Rp4.920.000
Toefl Preparation untuk 60jam pertemuan biayanya Rp5.160.000
Well, seminggu 2x pertemuan dan masing2 2jam. Itu artinya selama 16 minggu atau 4 bulan untuk GE nya. Tapi pakai Native Speaker. *Pengalaman dulu di EF emang harga ga boong, nikmat banget belajar ama native, aku salah ngomong prounonciation nya langsung diperbaiki sampai fasih. Tapi biaya kursusnya itu sama kayak THP sebulan CPNS sepertiku ini....Maka keep dulu infonya, beralih ke kursusan lain.

Ada ILP di Cikini. Sudah sejak Magang di Jakarta aku tertarik ama kursusan satu ini.Dekat dengan kantor juga dan nggak macet amat lah kesana.
Placement Test Rp100.000 terdiri dari speaking dan pilihan ganda. Untuk preparation TOEFL dia punya 2 level, biayanya Rp2.900.000 selama 5 bulan (kurang lebih 600.000/bulan lah cocok...) tapi bayar DIMUKA. Muka siapa? Kelasnya bakalan dibuka 3 Nopember 2014 ini, hari Senin dan Rabu jam 19.00 - 21.00, untuk General English nya per level mulai dari Rp1.100.000 untuk 2,5 bulan (2x pertemuan seminggu). Not bad lah ya, reasonable price sebenernya. Tapi pengajarnya nggak native... :'(

Ada TBI yang berlokasi di Kuningan juga. Okelah ini pernah jadi tempat kursusku dulu. Langsung telepon nanya biaya kursus. Seneng deh sangat informatif disini.
TOEFL IBT Preparation minimal kamu level Intermediate, di tes dulu (Placement Test GRATIS) pake pilihan ganda 100 soal dan writing. Kalau lolos, biayanya Rp5.140.000 untuk 72 jam pertemuan. Mentornya 50-50 antara native dan non-native. Kalau ambil yang intensif class maka berlangsung selama 5 minggu. Kalau ambil yang 3x seminggu maka berakhir setelah 9 minggu dan jika mau Sabtu aja ada 2 pilihan, jam 09.00-01.30 selama 18 minggu atau jam 14.00-17.15 selama 24 minggu. (Asyik bisa disesuaikan dengan kemampuan membayar).

Global English disini juga cukup worth it menurutku. Total ada 12 level, Jika reguler 2x seminggu maka akan berlangsung selama 20 Minggu, jika Intensif setiap hari berlangsung selama 4 minggu, jika semi intensive 3x seminggu maka akan berakhir setelah 12 minggu. Kalau mau full native biayanya Rp4.960.000 , kalau mau 50-50 biayanya Rp3.800.000 dan bila mau ambil kelas Sabtu aja yang terdiri dari 25 -75 antara native dan non-native biayanya Rp3.410.000. 

TOEFL Preparation saya kemaren di LIA Surabaya udah cukup tinggi sih, tapi saya tau bahwa saya harus selalu menggunakan Bahasa Inggris saya, malu lah mewakili instansi rapat bersama orang asing tapi aku diem aja. Cuma sibuk nyatet, padahal kadang ga tau nyatet apaan.. tau-tau udah jadi daftar belanjaan aja...

Ikut kelas TOEFL itu biasanya bagi saya membosankan, lebih seneng yang General English atau Conversation sebenernya. Tapi demi beasiswa yang saya impikan, saya tau saya harus ambil les TOEFL.

Maka sebelum memutuskan, saya mau tidur siang dulu...
Zzzzz....






Rabu, 08 Oktober 2014

Mempercantik Kamar Kos

Assalammualaikum...
Setelah sekian lamanya saya tinggal di Jakarta demi mengabdi pada uang negara akhirnya saya memutuskan pindah kos. Banyak pertimbangan sebenarnya mengapa saya sampai rela angkut-angkut barang saya yabg awalnya ke Jakarta habya satu koper,jadi satu pickup. *senyum lebaaar*

Alasan pertama karena di kost yang baru ada banyak sekali rekan sekantor. Jadi bisa sharing knowledge alias curhat sih sebenernya. Hahaha.. Alasan berikutnya pengen yang luas, karena saya bekerja di Jakarta ini nggak cuma seminggu-dua minggu yang pasti mungkin akan beli barang-barang sesuai keinginan eh,kebutuhan jadi saya butuh space yang luas.

Berikutnya tentang kamar mandi dalam. Demi efisiensi waktu karena saya bekerja di tempat yang telat semenit aja potong gaji, maka urusan waktu mandi jadi perhatian khusus. Kalau pakai kamar mandi sharing kemungkinan untuk berebut semakin tinggi. Lagian kalau kamar mandi dalam, jadi lebih higienis.

Tapi mencari kamar kos tidak mudah. Di daerah Kwitang fasilitas begitu plus AC pasti diatas 1,5jeti. Dengan gaji CPNS yang baru 80% tentu lebih baik uang segitu tiap bulan dipakai buat investasi lainnya. *anak keuangan mode: ON*

Setelah nggak pengen pindah,tiba-tiba angin segar itu datang. Kamar kos mbak Tata yang ditinggal kuliah D4 STAN kosong. Maka mulailah survey bersama kang mas.

Pertama masuk langsung ACC deh. Luas kamar 4×4 plus kamar mandi dalam. Kang mas pun mengiyakan aja, dia bagian memastikan bahwa tempat tinggalku aman dan nyaman. Kos ini menurutku cukup aman karena untuk masuk saja butuh rangkaian kunci pagar dan gembok serta gerbang kos. Maka mulailah 2 minggu kemudian kami pindahan. Kang mas khusus datang membantu pindahan,sekalipun sudah dibilangin ada kurir pindahan.

*Memastikan aku nggak angkut-angkut barang berat katanya,tau aja kalau cantiknya ini mental kuli...hahahha*

Mari kita skip acara angkut-angkut dan beres-beres kos ala pengantin barunya *hihihi* karena lebih banyak adegan bercanda dan makannya daripada beresnya. Kecuali adegan aku ngerusakin tas nya Kang Mas dan berantakin buku-buku yang udah dia tata sampai keringetan.
*Honey, Am I already told you that you're so sexy on that day?*

Nah, beginilah kondisi kamar kos setelah satu minggu.

 Kondisi depan kamar kos, ada keset meskipun ala kadarnya. Plus sandal jepit untuk area sekitar kamar kos. Sepatu bisa dirapikan di rak sepatu, atau lemari sepatu. Saya sih lebih suka kontainer- kontainer gitu sih, kalau rak sepatu khawatir kotor atau tidak tertata rapi. Akhirnya saya memutuskan menggunakan Hanging Shoes Organizer dagangan saya. Harganya cuma Rp 75.000, terdiri dari 9 susun dengan restliting di kanan - kiri.

Belakang Pintu 

Di belakang pintu saya gunakan untuk menggantungkan alat- alat pembersihan dan payung. Saya kurang suka menggantung-gantung pakaian dalam kamar, jadi saya memutuskan untuk menggunakan hanger tempel yang ada untuk meletakkan kemoceng - penebah dan sapu indoor. Bedakan sapu  indoor dan outdoor yah....

Sudut Makanan
Bagian terdekat dengan colokan listrik digunakan untuk sudut makanan. Dispenser dan Magic Com diletakkan disini, plus rak dispenser yang multifungsi, pada rak tersebut saya letakkan toples gula, toples permen, Teh celup, Oat, Kopi, Susu, Kue, dll. Pada meja lipat selain ada magic com juga ada toples camilan, tempat sendok, serta tissue. Di sebelahnya ada Hanging Bag Organizer juga untuk meletakkan koleksi tasku biar rapi dan nggak berdebu (ini dagangan aku juga sih) harganya murah meriah kok, cukup 110.000 saja... Dibawahnya, yang aku tutup lap warna biru, adalah baskom berisi piring, gelas, mangkok, dll.

Sudut Cantik
Salah satu sudut cantik di kamar, Meja tersebut sebenarnya rak tiga susun, tapi aku tidurkan biar luas penampangnya lebih besar. Keranjang hijau untuk tempat lotion, parfum, dan minyak bulus...hahahha..minyak lainnya lah... Ada foto orang tua dan kotak pensil yang multifungsi sebagai jam digital (hadiah dari Kementerian Keuangan, biar tambah loyal hihihi). Ada pewangi ruangan otomatis, jam dinding warn ahijau, serta kaca yang dihias.

Depan Kamar Mandi
Di depan kamar mandi ada gantunga tempat meletakkan kunci, pintu kamar mandi dihiasi wallsticker hijau benderang. Ember, bak cuci dan gayung juga warna hijau.
Sudut Segar Kamar Mandi
Saya memang nggak suka sesuatu yang polos-polos aja sih, hehehe.. jadi sudut kamar mandi pun taklepas dari tempelan wallsticker. Karena kamar mandi pribadi, saya sarankan kalian lebih sering membersihkan, karena kalau bukan kita sendiri yang bersihkan,mau nyuruh siapa lagi?
Saya meluangkan waktu seminggu 2x menyikat lantai kamar mandi, karena kamar mandi saya juga digunakan mencuci piring dan mencuci baju, lebih cepat licinnya. Biasanya hari Rabu dan Sabtu, sedangkan menyikat dinding kamar mandi (ga tau kenapa tuh ada bekas putih-putihnya di keramik, sudah jauh lebih baik setelah disikat mati-matian) dilakukan seminggu sekali di hari Sabtu. Mengenai menyikat toilet saya lakukan seminggu 2x. Oh ya, saya juga menyediakan toilet sanitizer spray disebelah kloset, gunanya agar tetap higienis.
Kamarku Sayang
Dinding berwarna hijau selalu jadi pilihan untuk kamar kos ku. Seger aja sih ngeliatnya. Bukan karena saya bonek loh ya... Agar tidak monokrom warna ijo doang, saya menggunakan karpet puzzle berwarna-warni dengan nuansa hijau-kuning dan oranye. Wallsticker tetap menjadi andalan penghias dinding. Sebelum naik ke karpet, WAJIB hukumnya menggosokkan kaki ke keset hijau yang tersedia, biar karpetnya nggak kotor. Meskipun washable siiih.. cuma saya memang menghindari ada semut gatal di kamar.

Lemari - Lemariku
Nah ini dia lemari ku, yang tinggi tempat pakaian, yang rendah tempat jilbab, dagangan dan tetek bengek lainnya. Di dalamnya sudah diklasifikasikan dalam wadah seperti tupperware gitu, biar kalau nyari apa-apa mudah.
Jika diintip dari jendela


Bagaimana kamar saya? Nyaman bukan?
Saya biasakan bahwa tiap mau keluar kamar, kamar harus dalam kondisi serapi ini dan sebersih itu, jadi kalau balik dari kegiatan lalu capek, saya bisa langsung istirahat.

Tapi ada kelemahannya, kamar cantik saya ini sangat panas hawanya. Mungkin karena di lantai teratas, jadi dinding-dindingnya langsung terpapar matahari. Tapi hal itu bisa dikompensasi dengan adanya AC Split.

Mohon doanya agar AC bisa segera terbeli dan saya nggak perlu masuk angin gara-gara kipasnya aku arahkan ke saya terus tiap malam. Hehehhe..

Emang sih kos saya ini terbilang murah sekali, hanya Rp650.000 untuk semua fasilitas ini (nambah kulkas juga ga nambah duit kok). Tapi kalau mau pasang AC harus beli AC sendiri, masalahnya saya ini sukanya brand-brand yang oke kualitasnya dan layanan servicenya, biar sekalinya beli langsung dapat yang awet  *Dan itu pasti harganya mehil banget*. lantas uang sewanya jadi Rp1.000.000/bulan (Masi murce lah ya untuk kamar seluas ini dan kamar mandi selega ini)


Next mungkin saya akan bikin dapur pribadi depan kamar. *setelah meninggalkan dapur di kosan yang lama....


Rabu, 24 September 2014

Mempersiapkan Hati untuk Kehilangan (Lagi)

Burung berkicau tanda setia pada pagi
Ku dengan engkau tak bisa dipisahkan lagi
Jantungku kau pinta pun kan ku berikan
Betapa dalamnya cinta untukmu.....


Dear my blog...

Beberapa kali kehilangan membuatku terbiasa dengan firasat ini, terbiasa dengan tanda-tanda bahwa apa-apa dan siapa-siapa yang aku cintai akan pergi. Kali ini si Gantengku yang akan pergi...

Blogku sayang, mungkinkah ada yang tau seberapa besarnya perasaanku pada dirinya. Sungguh besar, sampai rasanya tak dapat kugambarkan dan kudefinisikan disini. Sejak 2008, pertama kali menatap wajahnya, sejak itulah pada tiap doa-doaku ada namanya terselip. Bagiku dia cinta yang tak pernah padam *well,backsound nya Sandy Sandoro terdengar*.Selama ini dia selalu ada, dalam kondisi seperti apapun.
Kalau tiba-tiba dia pergi, sahabatku benar, aku pasti sudah kehilangan pegangan.

Dan aku tak bisa...
Ku tak bisa..... jauh... jauh...darimuuuu...

Rasanya ingin mengutuk diriku sendiri, kesalahan dan kecerobohanku justru membuat hubungan ini dipertaruhkan. Sekalipun yang bersangkutan bisa menerima, entah mengapa rasanya aku sudah tak punya muka lagi menghadapi semua ini. Berharap ini mimpi buruk, tapi sayangnya ini kenyataan yang tidak bisa kuhindari. Ingin lari, tapi sampai kapan. Ingin pergi meninggalkan tapi rasanya aku pun tak akan sanggup.

Bagaimana dia bertahan selama ini kan hanya karena kami berdua, tapi bagaimana dengan pihak-pihak sekitar kami. Sekalipun si Ganteng bilang semua bisa teratasi asal bersama, bagiku tak semudah itu. Seberapa beratnya kami berusaha, seberapa beratnya dia mempertahankan agar aku tidak pergi. Padahal seandainya dia tau, bahwa kata dan hatiku ini tidak sinkron. Bibirku bisa saja bilang dia lebih baik dengan yang lain, tapi  itu sama dengan menikam jantungku sendiri berkali-kali, berbicara begitu anggap saja aku sedang meremas hatiku kuat-kuat. Sampai hancur.

Bagaimana, Yaa Rabb, bagaimana aku bisa kehilangan seorang laki-laki yang jelas-jelas namanya selalu kulantunkan bertahun-tahun ini kepadaMu? Bagaimana, bila aku sudah terbiasa dengan kehadirannya setiap waktu lantas tiba-tiba dia harus pergi? Sekuat apa aku hingga cobaan ini bisa datang bertubi-tubi begini?
Sampai kapan, sampai sejauh apa dan sampai seberat apalagi cobaan kami?

Tidak bisakah, Yaa Rabb, sekali ini saja, sekali ini saja jadikan dia labuhan terakhir bagiku. Bukankah begitu mudahnya bagiMu menjadikan hatinya sebagi ttempatku pulang, menemui ketentraman, kenyamanan dan rasa aman....

Kali ini justru tertutup sudah kesempatan kami untuk dekat, untuk menghilangkan jarak yang ada.

Aku harus bagaimana lagi...

Namun ku terlanjur mencintai dirimu 
Terlambat bagiku pergi darimu 
Bagiku terlalu indah perasaan itu 
Tak mudah untukku menjauh darimu



Selasa, 02 September 2014

Balada Batik dan Makan Siang Ibu

Ibu memuji batik yang kukenakan hari ini.

Bosku sekarang memang sangat fashionable, selain cantik dan cerdas tentunya. Beliau juga memberikanku saran ketika aku pakai baju yang gelap atau jilbab yang kurang cocok dipakai ke kantor. Kurang pas di badanku yang kuntet,bantet, dan gelap ini. *cukuptaudiri*

Sejak itu aku merubah gaya busanaku, kalau di KPKNL aku bisa pakai pakaian senyamanku, disini aku nggak bisa. Apalagi menghadapi tamu-tamu yang datang ke ruangan Ibu, mulai dari pejabat eselon II sampai Direktur BUMN. Masa bosku cantik dan fashionable gitu tapi penerima tamunya berpenampilan malu-maluin, hancur reputasi kantor nanti.. *oke mulai lebay*

 Maka mulailah memaksa bangun lebih pagi, demi bisa dandan agar segar setiap saat. Juga mulai menyisihkan uang gajian untuk beli batik dan pakaian yang cukup rapi dan sedap dipandang. Minggu kemarin aku ke Thamrin City, bukan buat beli Jilbab dan dijual lagi sih, tapi buat cari batik. Batik baru itu langsung aku cuci setrika untuk aku pakai hari ini.

"Tiar batikmu baru yah?"
"Iyaaah, Ibu, jadi malu.." sambil senyum-senyum najong.
"Bagus, cocok ya kamu pakai"
"Iya bu, syukurlah"
"Beli dimana?"
"Di Thamrin City bu..."
"Beli berapa Tiar?"
"95ribu bu"
dan Ibu langsung kaget, murah banget memang yah bagi Ibu, hehehe
"Murah sekali..kamu suka bahan tidak? Ibu ada lho bahan batik, lebih bagus"

Percaya bu, percaya.. nggak ada barang Ibu yang nggak bajuuuus, bahkan oleh-oleh ibu dari Vietnam juga luar biasa bagus dan cantik tas nya..

"Nanti Ibu bawakan buat kamu ya, Kain Bali, bagus deh kamu pakai"

Huwaaaaa... mataku pasti langsung berbinar-binar deh tadi, mungkin juga idungku mimisan saking mupengnya.

Tapi sayang, kejadian Makan Siang, lebih konyol lagi. Aku kelewatan rajinnya emang.

Jadi tadi siang Ibu mau rapat jam 12.30, maka saya menawarkan makan siang dulu. Ibu bilang ingin pecel dan ikan bawal. Siyaaap!
Turunlah ke kantin Perben, beli Pecel dan Ikan Bawal yang digoreng. Tapi di warung itu nasinya habis, ya sudahlah saya beli 2 nasi dan ayam goreng plus lalapan di warung sebelahnya. Langsung lari lagi balik ruangan, mengejar jadwal rapat Ibu.
Hidangkan di piring, lengkap sendok garpu dibungkus tissue, tak lupa mengagumi kreatifitas diri sendiri, mungkin aku berbakat jadi karyawan restoran. Hahaha..
Begitu masuk ruangan Ibu, ziiiink... SALAH.
"Pecel lele itu mbak, sambel sama lalapan"
Owalah, habis di Surabaya kan Pecel ya sayuran disiram bumbu kacang yak? Hahahaha
"Tenang bu, lalapan sama sambelnya segera datang"
Buru-buru bawa keluar tuh menu yang salah, tuker sama lalapan dan sambelku, untung aja aku beli ayam goreng, dapat sambal dan lalapan.
Ini sih aku taunya Lalapan Bawal, hihihi, aku harus belajar menu Jakarta sepertinya.
______________________
Udah kan, Ibu rapat. Sebagai karyawan yang baik, aku khawatir ruangan ibu bau ikan goreng, aku beresin piring di meja makan Ibu. Sambil memuji bahwa bos ku ini rapi sekali, habis makan piringnya ditutupin tisu. Luar biasa.
Sama beresin meja Ibu dari dua cangkir teh hangat, setelah ada tamu bos yang nggak kalah BIG dari bos.
Tehnya masih sisa agak banyak, kayaknya kurang desap deh teh buatanku... *padahal udah aku cicipin loh,Eh....* 

Kujalani beberapa jam ke depan dengan tenang sampai Ibu datang dan bilang, "Aduh mbak, tadi lagi makan enak banget, aku mau lanjutin makan lagi" Ibu masih belum masuk ruangannya, belum liat meja makannya sudah bersih...

APAAAAAAH????

Aku langsung berdiri, setting muka penyesalan teramat dalam...
"Yaaah, maaf Ibu, saya sudah bereskan meja Ibu, malah saya mikirnya Ibu rapi sekali setelah makan ditutup tisu... Maaf bu..."

Meledaklah tawa Ibu, ditutup itu karena belum selesai dan pengen dilanjutin, malah aku kira untuk diberesin.
"Ibu masih lapar ya bu?"
"Iya mbak.."
Karena merasa bersalah, "Ibu mau Siomay? Ada siomay enak sekali bu, sudah melegenda, di depan lapangan futsal"

"Emang ada mbak? mau mbak, tapi siapa yang berangkat?"
"Saya bu"
"Nggak apa?"
Mengangguk mantap, lantas lari ke bawah, belikan siomay.
Begitu Ibu makan dan puas, ah..lega saya..

Kamis, 28 Agustus 2014

Lirik I'm Sorry Good Bye

Just share :-)
Please enjoy...

Link Download disini

Sebelum bertemu denganmu hidupku bahagia
Semenjak bertemu denganmu ku makin bahagia
Semakin lama aku semakin tahu tentang engkau
Sedikit kecewa ternyata engkau tak baik

Pertama-tama semua manis yg engkau berikan
Membuat aku merasakan cinta sebenarnya
Semakin hari semakin terungkap yg sesungguhnya
Ku makin kecewa ternyata kau penuh dusta

Reff:
Maafkan ku harus pergi
Ku tak suka dengan ini
Aku tak bodoh
Seperti kekasihmu yg lain
Terima kasih oh tuhan
Tunjukkan siapa dia
Maaf kita putus
So thank you so much
I’m sorry, goodbye


Seribu cara kau membuaiku dengan puitis
Maybe kau lupa bahwa aku pun juga manusia
Yg punya mata, punya hati, dan perasaan
Maaf aku pergi dan takkan untukmu lagi

Repeat reff

Selasa, 26 Agustus 2014

Baca Dulu Sebelum Menyesal Jadi (C)PNS!

 Postingan kali ini sama sekali nggak bermaksud mengeluh, postingan kali ini akan menggambarkan situasi yang sebenar-benarnya dialami oleh penulis dan orang sekitarnya selama proses seleksi CPNS sampai CPNS selesai. Penulis nggak mau kalian mengalami penyesalan dan merasa terjebak dengan birokrasi. Pikir baik-baik deh sebelum nyemplungin diri jadi PNS. Abdi Negara. Ini sungguh-sungguh dalam arti sebenarnya.

Aku nggak pake ASN ya, karena belum ada peraturan turunanya. Toh seleksinya juga Seleksi CPNS bukan seleksi CASN.

Hampir setahun yang lalu, berjuang sepenuh hati untuk bisa diterima di Kementerian Keuangan melalui
Pendaftaran CPNS sudah dibuka di sini dan berbondong-bondong teman-teman menghubungiku untuk minta tips gimana caranya diterima PNS tanpa bayar. Yupz, masuk ke Kemenkeu melalui Link ini seperserpun uang tak kkukeluarkan untuk  menyuap. Kecuali untuk beli makanan yang aku suapkan ke mulutku sendiri. :)

 Tips dan trik ala Tiar biar lolos bisa dibaca disini.

Jaman itu (halah, kayak udah berapa dekade aja!) , hampir 130ribu orang mendaftar di Kementerian Keuangan. Maklum lah, formasi yang diminta 2.909 orang. Namun sayangnya, yang diterima hanya sekitar 1.400an orang. Jadi buat kalian yang lolos terus menerus dan menganggap jumlah peserta yang lolos memenuhi kuota, jangan KE-PEDE-AN dulu PASTI DITERIMA!!! Beberapa kementerian menetapkan passing grade standar mereka sendiri, jadi kalau kalian nggak memenuhi passing grade, ya gak akan diterima. Sekalipun akan menyisakan banyak formasi kosong, daripada diisi orang-orang yang nggak berkompeten. Sorry to say yaaah.... Kalian juga nggak pengen kan, pemerintahan kita diisi ama orang-orang nggak berkompeten ;-)

Melalui rekrutmen yang panjang, tes kesehatan dan samapta yang melelahkan, belum lagi ditambah dengan pengumuman yang serba nggak jelas, mungkin kalian akan berekspektasi lebih jadi PNS itu bakalan gimana gimanaaaa gitu. HAHAHA... baca dulu deh ya.
***********************************************

Pengumuman rekrutmen Sarjana lewat jalur seleksi CPNS berlangsung normal, di Kemenkeu semua berjalan profesional. Pertanyaan demi pertanyaan kalau kalian bingung bisa langsung telepon ke Biro SDM Kementerian Keuangan di (021) 344.9230 atau (021) 381.2258, sejauh ini pertanyaan kita dijawab dengan baik. Sampai tiba di pengumuman akhir, awalnya tanggal 4 Desember 2013 diumumkan, well.... makin ditunggu makin stres, karena pengumumannya molor sampai akhir Desember, menjelang tengah malam pula. Ini karena ada kebijakan panselnas agar pengumumannya serentak, padahal  sudah ada nama-nama yang lolos loh... Ujung-ujungnya juga nggak serentak. 
Saranku sih kalau kalian ntra ngalamin hal ini, yah banyakin berdoa aja. Berdoa biar ikhlas nerima apapun pengumumannya.  Di Kaskus juga dulu pada stres kok nunggu pengumuman, sampai muncul pikiran-pikiran negatif bahwa ada kecurangan. Halah, kayak gitu gak usah dipikirin. Kalau emang ada kecurangan didalamnya dan kalian nggak lolos, ya harus bersyukur karena kalian terhindar dari bekerja di tempat yang korup. *bijak banget dah....kibasin jilbab dulu aaaaah*


Setelah daftar ulang di Sekjend, kalian akan daftar ulang lagi di unit eselon I masing-masing. Yang masuk Pajak ya ke DJP di Gatot Subroto, yang masuk Bea Cukai ya ke Rawamangun, yang masuk DJKN, DJA, BKF, DJPK. DJPU dll ya ke Lapangan Banteng, yang masuk Persija? Silahkan ke Lapangan Bola....

Setelah daftar di eselon I masing-masing hari Jumat, tahukah kalian yang kami alami???? 
Hari Senin kami harus langsung magang di JAKARTA!!! 
Hahaha, aku sih udah persiapan bawa satu koper dan tanpa beli tiket pulang. Kenapa? Karena sebelumnya aku udah telepon ke Bagian Kepegawaian DJKN, beberapa kaskuser juga sudah persiapan, karena apa-apa aku share juga. Penting buat kalian, rajin-rajinlah telepon ke bagian kepegawaian tempat kalian diterima agar persiapan kalian matang, dan jangan lupa untuk SHARE ke temen kalian. Yaowoh, itu temen kalian akan jadi saudara seperjuangan mengarungi bahtera instansi. *Halah...*

Banyak loh temen-temen seperjuangan yang harus cancel tiket pulangnya :( Kalau deket sih mungkin harganya nggak kerasa ya, tapi kalau jauh??? Lumayan ngelus dada sih...(dada sendiri ya, jangan dada orang lain....)
Kalau buat yang Pajak, bisa balik dan menunggu kapan mulai magang. Biasanya yang Pajak akan bisa milih mau magang dimana, pilihan pertama yaitu di daerah tempat tes kalian, pilihan berikutnya bebas. Tapi ya nggak tau kalian akan dimagangkan di sekitar situ atau tidak.
Kalau DJKN biasanya kalau muat di Jakarta ya Jakarta, kalau nggak muat baru deh ke Bekasi, Tangerang, sampe Bandung...

Mulailah kalian cari kos. Kalau aku prefer kos yang deket kantor, tinggal jalan. Secara KALIAN NGGAK AKAN TAHU BAKALAN MAGANG SAMPAI KAPAN. Ini adalah ketidakjelasan berikutnya. Kalian nggak yakin beli banyak barang nggak yakin mau kirim motor, nggak yakin mau ngapa-ngapain deh karena habis magang kalian bakalan ditempatkan seluruh wilayah Indonesia. Meskipun selalu ada jalan keluar, barang yang udah kalian beli bisa kalian jual di Toko Bagus. Hehehe... Aku bahkan udah beli ranjang, dispenser, lemari makanan, dll. Karena bagiku kenyamanan nomer satu, meskipun harus hemat juga. 

KENAPA HEMAT??? Karena selama magang kalian cuma dapat 900rb/bulan yang nanti dipotong dari tunjangan kalian saat rapelan. Kapan mulai dapat 900rb/bulan itu?? 2-3 bulan setelah kalian magang. Hidup di Jakarta, bung, 900rb/bulan cuma bisa buat bayar kos dan beli Indomie. Sisanya? Pakai tabungan kalian sebelumnya atau minta subsidi orang tua. Malu atau nggak bisa minta karena kondisi ekonomi keluarga??? Jangan menyerah, manfaatkan Jakarta sebagai pusat perdagangan. Aku sih minta subsidi orang tua disaat kritis bayar kos aja di 2 bulan pertama, selebihnya dari hasil dagangan. Banyak tempat kulakan di Jakarta, gelar online, dan teman-teman pembeli di daerah yang duitnya bejibun tapi susah barang akan senang hati membeli.

Kalau kalian kira jadi CPNS Magang bakalan dapat dinas luar, kalian salah.  Di Kementerian Keuangan, honorer aja nggak dapat SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas), bandingkan dengan Kementerian Pekerjaan Umum tempatku dulu bekerja, meski gaji dibawah UMR kami sangat tertolong dengan adanya Dinas Luar. Garing ya garing deh selama magang, kecuali pimpinan kalian baik hati, mau menyisihkan sebagian uang dinas dan uang lemburnya untuk kalian. Berat sama dipikul, ringan tinggal ditiup deeeeh....

Oh ya, Magang mulai bulan Januari tapi SK CPNS kalian dikasih tanggal ama BKN tanggal 1 Februari. Artinya???? Januari itu kalian diitung kerja bakti, nggak digaji ama negara. Melayanglah gaji pokok + tunjangan  + uang makan satu bulan yang jumlahnya lumayan buat rakyat kecil sepertiku. Ikhlasin yah, namanya juga Abdi Negara. Abdi Keraton aja gajinya cuma beberapa ribu perak masih tetep loyal kok.

Disela magang, akan ada Diklat Teknis Umum dan Diklat Teknis Substansif Dasar, tempatnya di asrama yang udah ISO 9001 deh. Top banget. Makanan terjamin, kamar AC dengan kamar mandi dalam, springbed empuk. Pelatih dari Arhanudse. Sedikit guling, sedikit push up dan sedikit lari nggak akan bikin ototmu jebol kok, kecuali DTSD ya.. mungkin otak bisa kram karena tiap hari ujian materi. Sekali lagi, kalian nggak mau kan, pegawai pemerintahan kita diisi oleh orang-orang nggak berkompeten????? JALANI.
Yak, diangkat kakinya, demi perut ala Christian Sugiono.



Sungguh tak akan terlupakan kebersamaan ini :')

Setelah magang akan ada Prajab. Jangan kira ini mudah, banyak yang muntah, pingsan dan masuk rumah sakit karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk beraktifitas berat. bayangkan deh bangun sebelum shubuh dan baru bisa nyenyak tidur setelah tengah malam. Urusan makan juga, latihan makan banyak dan cepet ya. Kalau aku sih karena terbiasa makan cepet dan porsi abang becak, jadi nggak masalah mau disuruh makan apa aja. Kecuali seafood ya, bisa gatal-gatal dan bengkak sekujur tubuh.

Pastikan kondisi kalian fit. Oh ya, lupa cerita bagian jungkir, push up, merayap, guling dan kegiatan gerper (di Menwa ini diusebut gerper yaitu Gerakan Perorangan). Buat kalian yang ikutan Menwa, Pecinta Alam dan Beladiri mungkin ini bukan hal berarti lah ya. Tapi buat kalian yang punya hidup damai sejahtera sebelumnya, ini benar-benar pembinaan mental. Sebaiknya persiapkan jiwa dan raga bersama KOPASSUS.

 Bagaimana kabar gajian?

Belum gajian sampai prajab usai.
Menjelang lebaran, yang artinya udah 7 bulan magang (minus bulan Januari yang kerja bakti itu) kami nerima rapelan gaji pokok selama 6 bulan. Alhamdulillah. Aku langsung setor ke ortu, sebagai ganti subsidi selama ini dan yah.. kan ortuku yang dulu berharap aku jadi PNS, biar seneng juga. Hehehe... Semua aku setor dengan asumsi kalau udah rapel gajian itu artinya bulan Agustus aku udah terima gaji normal. 

TERNYATA TIDAK.

Agustus cair TKPKN pada tanggal 1 (oh ya, TKPKN itu Tunjangan Khusus Pembinaan Keuangan Negara, khusus kementerian keuangan yang dapat, di kementerian lain dikenal sebagai Remunerasi. Ada yang bilang gaji kami paling gede, boleh bilang nggak kalau itu FITNAH? hanya karena embel-embel kami dapat tunjangan 100% dan kementerian lain baru 41% lantas kami paling besar? Halooooo!!! itu mereka 41% dari berapa??? karena ada kementerian yang 41% nya sama kayak 100% kami loh jumlahnya, bahkan ada yang lebih besar. Mereka masih bisa naik jadi 100% yang amazing jumlahnya. Sedangkan kami??? Sampai sekarang nggak ada tuh kenaikan. Sedangkan jika kalian tahu, jam kerja kami 07.30 sampai 17.00 coba deh, PNS INSTANSI MANA YANG JAM KERJANYA SELAMA ITU??? Bulan puasa? ketika tempat lain masuk jam 9 pulang jam 15, kami dari 07.30 sampai 16.00).

Aku ingetin lagi ya, aku nggak mengeluh, cuma membuka mata kalian, biar kalian nggak menyesal jadi PNS dan berekspektasi terlalu tinggi. PNS itu sungguh-sungguh Abdi Negara. Dalam artian yang sesungguhnya. Jangan sampai kalian begitu jadi PNS malah berkeluh kesah terus menerus di blog nantinya....

Gaji 13 CPNS juga udah dapet, alhamdulillah. Denger-denger juga bulan depan cair semua tunjangan dan gaji mulai normal. Semoga saja. Amin.

Lanjut tentang penempatan.
Seangkatan kami 72 orang. 16 orang penempatan Jakarta. Sisanya? Kalian tahu dimana itu Lhokseumawe? Pangkalan Bun? Ternate? Palopo? Samarinda? Aceh? Palembang? Medan? Padang Sidimpuan? Pematang Siantar? Sorong? Jayapura? Kisaran? Dumai? Bukittinggi? Lahat ? Ambon? Singkawang? Palangkaraya? Perlu aku sebutin 70 kantor vertikal kami?  Banyak diantaranya adalah daerah konflik dan daerah rawan kejahatan. Masih yakin kalian jadi PNS Kementerian?
Oh ya, jangan kira setelah penempatan maka hidup kalian tenang, SK Mutasi bisa terjadi kapan aja, nggak harus nunggu 2 tahun, karena rekanku 11 bulan aja udah bisa mutasi. Juga nggak selalu maksimal 5 tahun, karena ada yang 9 tahun nggak kemana-mana juga... :)

Harapan ikut suami? di DJKN masih bisa, meskipun aku tidak bisa bilang mudah. Bersiaplah hidup jauh dari keluarga, kecuali salah satu mau mengalah, dan akan berat bagi seorang laki-laki bekerja ikut kotanya istri... (meski udah nemu, satu banding seribu.... terimakasih, Cintaaaaahh :* Cium temboook)

Saat wawancara dan daftar ulang kalian akan diminta menandatangani kesanggupan ditempatkan dimana saja. Kalau kalian bener-bener nggak yakin ama resiko penempatan, mending nggak usah ditandatangani. Kalau nggak kalian tanda tangani, kalian nggak akan lolos seleksi. Kenapa? Karena itulah resiko bekerja di Kementerian. Kalau mau stay di satu tempat, kalian pilihlah BKF, DJPK, DJPU, Sekjend, Itjend,dan DJA itu kantornya cuma di Jakarta. Kalau ternyata kalian nggak masuk di salah satu instansi itu, ya nggak usah daftar ulang aja. Kalau kalian udah masuk di DJP, DJKN, Ditjen Perben, lantas berharap kalian ditempatkan di homebase lalu nggak keturutan dan pengen resign.... silahkan. Tersedia kok prosedur resign. Tapi kebayang nggak, berapa uang rakyat yang dipake buat memfasilitasi satu orang aja dari proses seleksi, magang yang digaji udah berapa bulan ini, diklat dengan fasiitas hotel, dll itu??? Ini uang rakyat, pertimbangkan baik-baik sebelum terjadi kerugian negara udah dapetin satu orang berkompeten dan ditinggal begitu aja.

PIKIR RIBUAN KALI DULU SEBELUM KALIAN MENGGUNAKAN UANG RAKYAT

Buat yang di Pajak dan Perbendaharaan, kantornya malah lebih terpencil lagi. Pernah denger Toli-toli? Tobelo? Berapa hari perjalanan untuk pulang kampung.

Jangan lupakan juga ada transformasi birokrasi dalam rangka reformasi birokrasi. PNS kementerian bisa saja pindah ke kementerian lain, pemkab, pemkot atau pemda. DJKN dan Ditjen Perben bisa aja gabung jadi satu, kalian juga bisa pindah antar eselon I. Intinya PNS harus siap ngapain aja deh.

Kalau kalian liat PNS di kota besar, deket keluarga, gaji gede, dsb. Dari awal penempatan selalu kota besar, deket keluarga dsb, hehehe.. sawang sinawang guys.  Kalian liat dia enak, belum tentu loh yang bersangkutan juga ngerasa enak. Tanyakan pula, apa dari awal beliau sudah enak? ngerasain gaji PNS yang minim, resiko pekerjaan yang besar (FYI yah, Bea Cuka tempatnya ada yang diperbatasan, berantemnya ama mafia gede, jauh dari keluarga dan taruhan nyawa. Preman pelabuhan juga bisa jadi jalan menuju ajal. Direktorat Jenderal Pajak, hehehe.. coba kalian nagih pajak lalu ditodong pistol di dahi, gimana gemeterannya?. Lalu dengerin cerita rekan DJKN yang harus naik perahu berhari-hari demi nagih piutang atau sita jaminan, utangnya nggak seberapa tapi taruhan nyawa dimakan buaya. Hayooo... masih siap jadi abdi negara? *kedip-kedipin mata*

Oh ya, diangkatan kami bahkan ada beberapa anak gadis yang ibunya sakit dan membutuhkan perawatan sahabat-sahabat kami itu. Tiap hari harus disuntik obat oleh anaknya. Penempatan mereka jauh dari homebase dan sampai sekarang belum di acc pengajuan penempatan di homebase nya.  Ada pula rekan kami yang ibundanya meninggal sedangkan dia jauh dari akses transportasi kembali ke Jawa. Hingga saat dia tiba di rumah duka, ibundanya sudah dikebumikan. Sedih ya, Nyesek ya?

PIKIR RIBUAN KALI SEBELUM KALIAN MENDAFTARKAN DIRI JADI PNS KEMENTERIAN

Pengen jadi PNS tapi tempatnya aman nggak perlu kesana kemari?
Jadilah PNS Pemkot. Daftarlah CPNS an Pemprov kalau masih mau muter-muter di propinsimu.
"Saingan susah, banyak"
"Masih banyak indikasi kecurangan kalau di daerah"
"Nggak ada formasinya"

Nah, hidup itu pilihan kawan. Kalau nggak siap, silahkan lupakan mimpimu jadi PNS.


Kalau kalian mau jadi PNS karena disuruh orang tua, jelaskan resikonya ke orang tua, jelaskan jadi PNS itu gajinya jelas kalah jauh ama swasta.
Cuma pengen uji kemampuan aja, karena pandangan masyarakat bisa lolos PNS itu kalau nggak hebat itu karena kaya? Hahahahha... sayang banget pandangan begini. Lebih bagus kalian keterima OJK, Pertamina, dan BUMN mentereng lainnya.

Kalian pengen ilmu kalian bermanfaat? Orang manajemen bisa aja ngerjain akuntansi, hukum bisa aja jadi sekretaris, orang akuntansi bisa aja disuruh ngurusin kepegawaian. Udah deh, jangan berharap terlalu berlebih, orang IT aja bisa ngerjain urusan umum kok.
Pengen dapat beasiswa luar negeri dan dalam negeri? Yang pengen bukan hanya dirimu, tunggu 2 tahun setelah PNS baru bisa daftar, saingan jelas banyak, oh ya...jangan lupa, pimpinan bisa aja ngasih ijin, bisa juga menolak. Setelah beasiswa, kamu harus mengabdi 2x masa studi ke instansimu. Siap?

Harapan kalian gaji bakalan banyak, liat PNS-PNS lain hidupnya makmur? coba deh perhatikan, apa dia pure PNS? nggak punya usaha sampingan? Punya dooong... Ngandelin gaji pokok doang nggak akan bisa kaya. 
Pengen dapat pensiun? Well, aku pernah kerja di salah satu perusahaan swasta besar, pensiun juga dapet kok, plus pesangon yang gede banget, gaji bisa berkali-kali lipat gaji pokok PNS. Kenapa resign???

Aku simple banget, aku benci sama birokrasi,benci sama pelayanan rumah sakit dan pendidikan yang nggak ramah dan semau mereka,  dan aku merasa bahwa mengeluh tentang birokrasi nggak akan merubah apapun. Harus diperbaiki dari dalam. Harus terjun di dalamnya, cari boroknya, sembuhkan!
Plus aku butuh SK PNS untuk aku jaminkan ke Bank buat nyicil rumah. Huwahuwahuwa... :D

Mau sampai kapan sih, pegawai kita diisi ama orang-orang yang cuma mengandalkan koneksi? Mau sampai kapan sih kita diam dan ngedumel dalam hati ketika pelayanan pada masyarakat sangat buruk? Mau sampai kapan kita demo-demo nggak jelas tanpa tahu sumber masalahnya dimana dan bagaimana menghindarinya. Setidaknya sekarang aku tau kenapa kita harus menaikkan BBM, sebelum hal yang lebih buruk melanda bangsa ini. Sekarang aku tau arah kebijakan fiskal Indonesia ini kemana. Kalian nggak pengen, Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan Ham, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perdagangan , dan Kementerian pada posisi strategis lainnya berisi generasi-generasi terbaik bangsa yang kritis dan inovatif?

Ada yang bilang jadi PNS itu makan gaji buta, beban kerja nggak banyak, Sabtu Minggu libur.
Sama aja kok kayak di swasta. Akan ada masa-masanya load pekerjaan lagi banyak, akan ada masanya jeda juga sehingga kamu bisa produktif di sektor lain. Aku nggak bilang aku ini karyawan teladan yah. waktu boss lagi nggak ada, aku juga cabut makan siang ke mall terus ider dagangan dari lantai ke lantai. Asal kerjaan beres aja sih.

Saat ini aku di tempatkan di bagian yang membahas kebijakan terus, padahal aku merasa aku ini cocoknya di lapangan, di kantor vertikal. Pertama menerima kenyataan itu berat lho, 2 minggu pertama aku sakit nggak sembuh-sembuh, nama sakitnya Alergi Kantor Pusat. ada? ADAAAAA.... *nyengir, digampar dokter*

Tapi makin kesini, aku cari kesibukan passion ku yaitu berdagang. Jadi semangat deh ngantor, karena di jam istirahat aku bisa menjalankan usahaku, bayangin dari lantai 1 sampai 12 ada berapa ibu-ibu coba yang butuh barang daganganku? Hahahaha....
Jangan kira nyantai juga sih, karena seringkali jam 5 sore ketika teman-temanku sudah absen pulang, aku malah baru absen mau mulai rapat... :)

Gedungku, Ruangkanku di Lt. 7

Banyak orang bilang penempatanku di JAKARTA ini harus disyukuri. Mereka bilang daripada di daerah konflik, mungkin mereka lupa bahwa kerusuhan Mei, kerusuhan pilpres, dsb itu terjadi di Jakarta. Mereka bilang daripada di daerah rawan bencana, mungkin mereka lupa bahwa bencana banjir pun jadi  biasa di ibukota. Mereka bilang daripada di daerah rawan kejahatan, mungkin mereka juga lupa berapa kali pelecehan seksual di angkutan umum, pemerkosaan di angkot, pembunuhan di kamar kos, penculikan dan perampokan sampai mayat korban dibuang ke selokan itu terjadinya di Jakarta.

Tapi kalau kita fokus ke nggak enaknya, kapan kita bisa mensyukuri enaknya? Nggak capek tah, bawa beban di hati tiap hari?

Jadi PNS ini pilihan, sama sepertii kalian mau kerja di swasta. Pasti ada baik buruknya. Tergantung gimana kita mengantisipasinya. Berfikir positif dan persiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.

Selamat memilih teman-teman !!!






Rabu, 16 Juli 2014

Si Biang Usil yang Ngangenin :'-)


Tanggal berapa ini? Tanggal 16 JULI!
Pas banget 2 bulan nggak ketemu dan aku melo-semelo-melo-nya.

Dua bulan ini mulai dari prajab yang menyenangkan sekaligus melelahkan tapi punya banyak cerita untuk kubagi dengan mas Insa, lalu tentang kesedihanku karena nilaiku DTSD jeblok, lanjut perasaanku yang gamang tentang mulusnya hubungan ini ke pernikahan.

Rasanya pengen ketemu, pengen cerita lalu nangis. Kalau bisa sekalian menghambur ke dada bidangnya (Yaolo...puasa yar!puasa!!!). Hehehe, habis suka nggak kuat iman juga kalau terlalu lama deket dia, hormon dopamin dan estrogen bersinergi membuatku hampir lupa daratan. Makanya suka sesak napas kalau dekat mas Insa, jangan sampai indera-inderaku menerima godaan dari auranya.

Mungkin karena itu ya, selama bulan puasa ini aku dan mas nggak dipertemukan, padahal inginnya menikmati berbuka puasa bersama, tarawih di masjid yang sama, lalu saling bertukar cerita di malam yang indah... Apalah daya, begitu banyak hal di luar kewenangan kami untuk menjadwalkan pertemuan.

Kadang kesel sih sama Mas, udah berapa kali coba aku secara mendadak seketika muncul di kotanya. Tapi sekaliiiiiiii aja, tinggal berangkat (karena aku pasti meluangkan waktu) kok ya mas Insa ndak bisa... Aku udah hampir diambil orang lain juga, masiiiiiiiih sulit bikin si Biang Usil (kata adeknya sih, kalau menurutku Mas Insa udah mendarah daging usilnya) itu ke kotaku. Jakarta atau Surabaya terserah deh, yang penting ketemu...

*Sampe nangis nih nahan kangennya*

Nggak pernah gandengan tangan juga ga masalah sih, yang penting sini lho,...datang... ngobrol.. sebatas agar aku sadar bahwa dirimu nyata #haissss

Makin lama nggak ketemu aku makin galau, tambahkan laki-laki yang datang silih berganti seolah memberikan harapan yang lebih pasti, tapi aku memilih Mas Insa sih.. *salah satu gombalan biar datang.
Makin lama nggak ketemu aku makin galau, liat timeline isinya temen-temen pada pajang foto lamaran, nikah, hamil ampe punya anak.  Giliranku kapan?? *udah mulai nangis nih*

Padahal aku sangat kompetitif, mulai SD kalau mau pulang dan guruku bilang "Yang paling anteng (diam,red), pulang duluan" Waaaaah,.... aku yang biasanya nggak bisa diam langsung melipat tangan diatas meja dan pandangan lurus ke depan. Demi duluan.

Ujian pun, paling duluan keluar. Karena kalau liat orang lain keluar duluan aku langsung nggak tenang.

Urusan langkah hidup pun sepertinya demikian.
Udah sama-sama dewasa, sama-sama udah kerja (terlepas berapa gaji calon suami dan gajiku yang masih belum cair juga *numpang curcol lagi), apalagi sih yang kurang?

Mungkin aku anaknya nggak mikir panjang sih ya, apa yang akan terjadi setelah pesta pernikahan misalnya. Gimana mau ngasih makan suami kalau masak aja harus liat resep, itupun cuma bisa bikin sambel, sop, tempe, tahu, telor dan indomie. Gimana mau nyetrika dan nyuciin baju suami kalau selama ini masih keenakan pake jasa Mbak Ratna. Gimana mau bagi waktu dengerin suami, kalau pulang kerja aku sering sibuk dengan duniaku sendiri? *Belum lagi kalau udah punya anak*

Belum juga menyesuaikan persepsi saat pacaran gini sama kenyataan nantinya, misal si Ganteng ternyata nggak se-rapi aku (Huwahahahha, pede banget yah aku rapi sekaleee...), atau aku rupanya nggak se-sempurna yang si Ganteng bayangin. Karena hal paling berat adalah tetap mencintai pasangan kita setelah kita tahu kekurangannya (eiiitsss..bahasa Guweeeeh...).

Setelah aku pikir-pikir lagi, hubungan aku dan si Ganteng beberapa hari lalu jadi penuh kegalauan. Nggak se-asyik sebelum kita mikirin kapan saat yang tepat membina rumah tangga (secepatnya sih ya, teteeeeep..... hahahha). Akhirnya aku putuskan mengalihkan semua kegelisahanku, menjalani hubungan tanpa sekalipun lagi menyinggung tentang pernikahan... Hahahah, sebagai lelaki normal aku percaya si Ganteng juga tidak sabar memperistri diriku yang mempesona ini (butuh ember????).

Si Ganteng itu lebih pinter, lebih dewasa, lebih bijak dan berlipat gantengnya kalau menghadapi masalah (menghadapi aku sih sebenernya, si biang masalah), dia jadi cool gitu loh, panik nggak, heboh juga nggak (180 derajat lah dibandingin pasangannya yang *ngaku* mempesona ini). Dia pasti mikirin bagaimana caranya membuat keluarga kecil kami senantiasa bahagia dunia akhirat, kata dia sih demi wanita seistimewa aku semua persiapan harus matang (Arrrghhh.. pegangin aku, aku terbaaaaang).

Intinya percaya aja sih ama si Ganteng, eh... percaya ama Allah (kalau percaya si Ganteng namanya Musrik!) Percaya bahwa kami berdua sedang dipersiapkan agar nanti sama-sama siap dan tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Lagian hidup membujang ini menyenangkan juga ternyata, hang out kemana-mana bisa asal cabut aja. Nggak perlu ijin, cukup pemberitauan aja..sapa tau di jalan aku di culik :) *ini ibukota boook*, gak perlu ijin mau beli kosmetik dan perawatan yang harganya bikin aku sendiri sering mengelus dada (dada kucingkuu....). Nggak perlu pusing mikirin masak apa dan budget berapa, pengen Burger King ya langsung cabut, pengen nasi padang langsung beli, pengen indomi ya langsung bikin, Sluuurrrp.. puasa loh ini ya... (bedug maghrib lama amat yah...).

Aku kangen si Usil yang Gantengnya Maksimal itu, yang tiap saat rela direpotin bantuin kerjaanku yang terbengkalai mungkin karena aku sakit atau terlalu lelah. Selalu memberi semangat ketika malas mendera. Selalu menemani saat dibutuhkan. Selalu minta maaf bahkan untuk kesalahan yang tidak diperbuat. Selalu bilang terimakasih untuk hal remeh yang kulakukan....

Dialah the one yang akan menemaniku di sepanjang sisa hidupku.

*semua bilang : Amiiiiin*






Selasa, 15 Juli 2014

Kenapa Sih Masih Ribut Aja Tentang Pemilu?!

Kalau dulu aku menyayangkan nggak ada dana buat beli tipi di kosan, tapi akhir-akhir ini dalam musim sebelum Pemilu,saat Pemilu sampai sesudah pemilu aku jadi bersyukur nggak ada tipi di kamar. Gimana nggak, semua saluran televisi isinya Pemilu semua, bahkan euforia Piala Dunia seolah lewat doang. *Bagus sih ya, emang harus lebih care ama bangsa sendiri*

Sebelum Pemilu, isinya black campaign semua, nggak peduli deh mau masuk saluran tipi mana, media elektronik sampai media cetak semuanya sama beritanya. Sebagian bela si Nomer 1, sebagian bela si Nomer 2. *Ini namanya kebebasan pers yang sebebas-bebasnya, tidak membeberkan fakta tapi menggiring opini publik..hiks..hiks..*
Belum terlaksana aja udah pada saling curiga bahwa lawan mainnya akan curang. Sampai tindakan preventif kecurangan pun marak disebarkan, misalnya buka kertas suara untuk memastikan belum dicoblos duluan, Haiiish.. Demokrasi berlandaskan kecurigaan itu artinya ada indikator ketidakberesan...

Saat pemilu, baru saja selesai pemungutan suara, udah ada yang deklarasi kemenangan. Nggak lama, satunya juga ngaku menang. Hadeeeh... Makin puyeng deh, udah pada ngaku menang dan sampai sekarang pada ngotot mempertahankan hasil kuikkon nya.

Apa mereka nggak capek ya?
Apa mereka nggak bisa menghargai proses ya?
Kenapa nggak saling menjaga dan mengawasi jalannya proses penghitungan suara di KPU sampai tanggal 22 keluar siapa capres kita sih? (Ya! Masih capres lah..wong belum dilantik kok. Kita aja yang udah lolos tes CPNS, Diklat Teknis Umum, Diklat Teknis Substansif dasar dan udah Prajab aja masih CPNS!!!! *numpang emosi ya*)

Apa yang kita yakini ya kita yakini, masalah orang lain berbeda keyakinan ya biarkanlah.. Lah udah jelas Agamamu agamamu, agamaku agamaku. Ini masalah hidup dunia akhirat loh.. apalagi yang urusan duniawi. Zzzzzt...
Kalaupun misal pengumuman KPU nggak sesuai perkiraan dan nggak terima, tinggal ngajuin ke MK kan bisa, lah fasilitas penyelesaian sengketanya udah ada kok.

Lagian, kalau kedua capres merasa sama-sama baik, bukankah mudah sekali urusan ini. Siapapun yang menang berarti orang baik, yang akan membawa negeri ini lebih baik. Visi Misi keduanya udah sama baiknya kok.

Yuk, berdemokrasi cerdas.





Sabtu, 12 Juli 2014

Akhirnya Ada Dapur di Kost !

Assalammualaikum!

Sudah hari ke 15 Ramadhan, puasa baru bolong 1 di hari pertama kena jatah libur wanita :)

Sejak pulang ke kos setelah prajab, cuma 2-3 kali aku bisa makan sahur. Sisanya? Bisa bangun sebelum Imsak aja sudah alhamdulillah. Kalaupun bangun jam 3, bingung mau makan apa. Mau keluar kamar kos dan ke warung, eh makanannya nggak fresh... :( Akhirnya sering sahur pakai pop mie, atau susu coklat ( yang berakhir dengan aku guling-guling di ranjang sambil memegangi perut., lah sakit maag pake acara minum susu dalam kondisi lambung kosong, hiks hiks...)

Sebenernya, Bapak Kos ku yang baik hati itu sudah memberikan kepercayaan untuk menggunakan dapur di rumahnya, tapi aku yang nggak enak sendiri kalau harus bangunin bapak kos agar bukain pintu biar aku bisa masak sahur. Heh, anak kos macam apa ini?! :D

Karena berdasarkan sungkan, nggak peduli kondisi tabungan lagi sekarat, aku memutuskan untuk googling kompor portable. Kompor yang masaknya pake tabung kecil, bisa dipake 2-4 jam. Biasanya sih dipakai para pendaki / traveller. Setelah cari sana sini, aku naksir sama kompor portable yang mereknya Winn, dia two in one, bisa dipake untuk kompor gas, bisa untuk kompor portable. Harganya sekitar 290-320rb. Wah cocok nih kayaknya!

Namun sayang, apa yang terlihat di online dan kenyataan berbeda. Nggak ada stock nya dimana-mana. Udah keliling ITC Cempaka Mas juga nggak ada. Akhirnya aku memutuskan menunda pembelian kompor. Tapi troli tetep penuh, wkwkwkkw...

Pagi ini, aku lagi-lagi nggak sahur. Masih kenyang berkat roti bakar hasil masak pakai Magic com (saking pengennya roti bakar, tapi malas ke Ropita karena mahal banget, akhirnya bikin roti bakar di dalam Magic Com.. heheheh..) . Cuma bikin teh anget dan lanjut tidur lagi.

************************************************************
Bangun tidur

Pucuk dicinta ulam pun tiba, emang niat  baik itu selalu dimudahkan. Dari pembicaraan dnegan mbak kos, akhirnya mbak kos pun sepakat bahwa kos wanita tanpa dapur itu ibarat sayur tanpa garam. Maka dengan semangat yang masih membara, aku pun berangkat belanja keperluan membuat dapur dengan konsep sederhana namun tetap elegan (apaan cobaaa????). Total belanjaan akan dibagi 3.
Konsep ini sangat sesuai untuk CPNS magang dengan uang saku 900rb per bulan sepertiku. :D

Akhirnya dibantu Prinda dan Pandu (Duo Sahabat yang lebih terkenal dengan panggilan Upin Ipin) aku mendapatkan barang-barang sebagaimana di foto. Cihuuuy!


Mulai dari Kompor Rinnai 1 tungku sehharga Rp150.000
Tabung Gas kalau baru beli senilai Rp160.000 dengan ongkos pasang jadi Rp175.000
Tempat Bumbu Rp30.000
Wajan Rp45.000
Talenan, Irus dll.. aduh lupa :D Hahahaha...

Paling mengesankan adalah adegan kehujanan, plus kebingungan beli tabung gas baru nya dimana. Karena di daerah deket kos rupanya cuma jual isinya, lah apa gas nya dimasukin galon???!

Akhirnya aku bertanya ke bapak tetangga rumah kos, katanya jauh banget belinya. Jarang yang jual. Lalu asisten rumah tangga bapak kos juga membantu mencarikan info. Sayangnya mahal sekali 250.000 harganya.

Tiba-tiba, saat googling lagi nyari penjual tabung gas kosongan, aku diteriakin ama bapak-bapak. Akupun menyambar jaketku, nggak tega merusak amalan puasa bapak-bapak dengan turun menggunakan pakaian beramal gairah gini *haiiiish* *kibasin poni*

Rupanya, di tengah derasnya hujan, sang bapak-bapak sekitar wilayah kos dan ibu-ibunya memanggilkan penjual tabung gas keliling untukku.. aaarh.. jadi terharu kan jadinya. "Kalau mbak Tiar masak kan kita juga yang sering dibagiin makanan.." HAHAHA, padahal makanan yang sering aku bagikan itu kalau pulang rapat di hotel, makanannya sisa banyak, ama bos dan rekan pasti disuruh bawa aku, secara aku anak kos dengan uang saku sebesar..... (ah, gak usah diulang-ulang deh ah).

Bapak pedagang tabung gas itu pun membantu memasangkan, ga minta ongkos sih,tapi bayangin dia hujan-hujan keliling dan memasangkan kompor BARU, regulator BARU dan tabung gas BARU (BARU nya harus capslock yah, tujuan penulisan ini kan emang mau pamer.....#haseeek ) akhirnya aku tambahin ongkosnya, biar beliau termotivasi memasang secara aman.

**********************************************************

Dapur sederhana kami jadi, mbak Vinna membelikan minyak, garam, lada dll. Aku beli bumbu racik, bumbu kentang dan bahan lainnya. Masih perlu banyak perkakas dapur lainnya, tapi secara bertahap nanti kami beli dan lengkapi. Tinggal tambahin aja kulkas, maka komplit lah kebahagiaan di kamar kos ini..... (tunggu rapelan dan penempatan yak).

Semoga dengan adanya dapur ini aku yang seneng masak dan bikin kue ini jadi teratur makannya, jadi calon suamiku yang ganteng tralala itu nggak lagi memohon minta aku makan teratur biar nggak mengeluh sakit maag lagi :') "Sayang, dapur ini buat kamu... iya..kamu..."

Wassalammualaikum...

*ngacir beli tabloid Sedaaap


Jumat, 06 Juni 2014

A to Z Perlengkapan Prajab Golongan III Kementerian Keuangan

Assalammualaikum...

Setelah magang 5 bulan, akhirnya kami dipanggil juga untuk Pendidikan Pra Jabatan atau biasa kita sebut Prajab. Kelulusan Prajab merupakan salah satu syarat mutlak diangkat menjadi PNS. 

Aku kira dulu begitu lulustes CPNS, maka jalanku akan mulus menjadi abdi negara, ternyata tidak semudah itu. Kami CPNS DJKN ( masih nggak tau apa itu DJKN? Monggo klik di sini) harus melalui banyak tahapan. 

Pertama, kami harus ikut Diklat Teknis Umum dan harus lulus. Kedua kami ikut Diklat Teknis Substansif Dasar, dan lagi-lagi harus lulus. Ketiga, kami mengalami profilling untuk pemetaan pegawai. Baru saja kami beristirahat, eh... kami sudah menerima alarm stelling untuk Prajab dalam waktu kurang dari satu minggu. Kemenkeu memang istrinyewa..... eh, istimewa!


Karena waktu yang sangat mepet, jadilah tiga hari terakhir ini aku dan sahabatku (yang badannya sebelas duabelas lah... aku sebelas, dia dua belas RIBU) Hahahahahah!!!! Sebut saja dia Uli , bukan nama sebenarnya, demi melindungi masa depannya.... :D :D kami keliling di berbagai pusat perbelanjaan. 


Hari ke-1 Road to Tanah Abang. 

Beli perlengkapan untuk rekan-rekan DJKN. Jadilah kami berdua macam kuli panggul barang belanjaan, lumayan lah olahraga fisik menjelang Prajab. Harga kemeja seragam warna putih kami beli 26 potong, minimal ambil 20 dan ukurannya harus campur per-seri. Nomer 13 ama 14, 15 sama 16. Harganya juga beda-beda, seri nomer 13-14 itu 35rb/potong kalau 15-16 itu 38rb/potong. Lalu beli rok, mulai 48rb-75rb. Jilbab paris beli kodian 10rb/potong. Sayangnya aku nggak pake jilbab paris, selain tipis, aku juga males dobelin.. jadi beli bergo aja :) 35rb/potong.

Hari ke-2 Road to ITC Cempaka Mas

Habis profilling yang menguras tenaga, foto data simpeg dan aku jadi perias dadakan di toilet... :p, kami berangkat menuju Cempaka Mas yang Ohmaigod, it takes 2 hours from Mangga Dua!!! Mood belanja rasanya udah ilang.... cuma rasanya sih.. soalnya pada kenyataannya kami pun kalap belanja!
Beli bergo lagi titipan temen, beli lensa kontak biar pandangan mata jelas selama prajab (ehem...), plus beli perlengkapan mandi dan keperluan sehari-hari. Lalu duduk cantik makan AW dan es krim coklat! *pilek..pilek deeeh). Oh ya, rok disini mulai 75k, kemeja putih mulai 50k, bergo mulai 45k, jilbab paris 15k. Lebih mahal dari tanah abang tapi bisa beli satuan.

Hari ke-3 Road to Atrium and Pasar Senen

Seperti nggak lengkap-lengkap kebutuhannya, hari ketiga aku cari tukang permak, beli kaos kaki putih, cetak foto. Sedangkan uli cari batik, sepatu kets dan sepatu pantofel. 



Nah..setelah semua beres, inilah 
PERLENGKAPAN PRAJAB GOLONGAN III KEMENTERIAN KEUANGAN
********************************************************************************
Seluruh Keperluan



1. ADMINISTRASI


Siapkan perlengkapan administrasi berupa Surat Tugas dari kantor, Surat Keterangan Sehat oleh dokter pemerintah, bukti cetak registrasi online, SPD lembar  2 untuk reimburse dan foto ukuran 3x4 dan 4x6 masing-masing 2 lembar.

 1. PAKAIAN



jilbab
Pakaian formal
Kemeja putih setidaknya 3 potong, rok atau celana hitam/ biru tua setidaknya 3 potong, baju batik setidaknya 3 potong, legging 4 potong, jilbab putih setidaknya 5 potong (karena olahraga juga pakai jilbab putih, takut kotor), kaos kaki aku bawa 5 pasang, jangan lupa dasi, pakaian dalam sesuai kebutuhan dan inner jilbab. Plus sepatu pantofel warna hitam sepasang.



Baju olahraga bebas, tapi aku bawa training 3 buah dan kaos olahraga 4 buah. Plus baju tidur dan handuk. Sepatu Olahraga membawa 2 pasang :) Firasatku buruk kalau sampe disuruh bawa 2 ini....hahahah

3. ALAT IBADAH




  



Dari berbagai pengalaman teman-teman yang prajab, katanya waktu kita akan diburu-buru. Yang aku takutkan, kita nggak punya waktu panjang buat dhuha, aku juga akan kesulitan kholas ODOJ (One Day One Juz) ku. Tapi kita bisa perbanyak shalat malam, dan tetap membaca Al-Qur'an meski sedikit. Toh dengan kecanggihan teknollogi, di HP android ku udah terinstal Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an jadi mudah dan menyenangkan. 


4.OBAT-OBATAN





Dari jaman Diksar Menwa dulu aku emang paling seneng bawa tas medis, isinya multivitamin,obat sakit gigi, obat pusing, obat flu, antibiotik (aku suka nahan pipis dan riskan infeksi saluran kencing), hansaplast (karena aku mudah sekali menciderai diri sendiri), salonpas pain relief buat keseleo, minyak tawon, minyak kayu putih, vicks, cairan kontak lensa, perban, counterpain dan geliga.
Ngapain bawa sebanyak ini sih? Well, tanpa bermaksud mendoakan teman-temanku nantinya, aku khawatir mereka butuh sesuatu dan menghubungi panitia kesulitan. Daripada aku ikutan kesal karena panitianya (mungkin) kurang tanggap, mending langsung kutangani. 
Setidaknya, pengalaman juara umum Palang Merah Remaja Jawa Timur dulu membuatku cukup percaya diri jadi petugas Keslap (Kesehatan Lapangan).

6. KOSMETIK

 Namanya juga cewek ya, nggak bisa kalau nggak dandan. Apalagi nanti ketemu 378 orang peserta Prajab di Parung, Bogor. Sebagai ketua angkatan yang baik, aku harus menunjukkan capability seorang leader. Pemimpin itu kan gambaran kondisi teritorialnya, kalau aku tidak rapi, kucel, wajahku nggak kinclong dan tubuhku bau badan, bisa nge-per duluan deh sebelum mengenal anggotaku lebih jauh :)

Isinya standart sih, BB cream, foundie, bedak tabur, bedak padat, blush on, eyeshadow, eyeliner, maskara, pensil alis, lipglos,lipstick, masker wajah, dan krim malam. Ummm... standartnya perias, Hahahahaha!



7. PERLENGKAPAN MANDI DAN CUCI




Mulai dari sabun wajah, sabun badan, shampoo, conditioner, sikat gigi, odol, alat cukur, tissue kewanitaan, detergen, softener, deodoran dan parfum. Mengapa bawa detergen cuci baju segala? Meski dapat fasilitas laundry, aku nggak bisa nyuciin baju dalam ku ke orang lain :)) 


8. PERLENGKAPAN LAIN


Ini kadang terlupakan, padahal kebanyakan barang kecil yang kita butuhkan sewaktu-waktu. Yang aku bawa adalah sebagai berikut, Pembalut wanita, setrikaan karena aku khawatir baju dan jilbabku disetrika nggak rapi, pelicin pakaian, semir sepatu karena kebiasaan kalau Menwa sepatu hitam harus selalu kinclong, kapur barus, paperclip, peniti, jarum pentul, colokan T, gunting, jarum dan benang, pemotong kuku, headset, cotton bud, bros jilbab, tusuk gigi, karet rambut dan token bank untuk transfer jika ada kebutuhan mendesak karena kita kan nggak akan semudah itu keluar area pendidikan.
Oh ya, jangan lupa bawa charger HP, Power Bank, dan Flashdisk. Untuk copy materi dan foto-foto selama Prajab :)





++++++++++++++++SELESAI++++++++++++++++++


Semua barang tadi muat masuk ke sebuah koper besar plus sebuah ransel.
Jangan lupa bawa dompet yang berisi identitas diri dan uang secukupnya ya.
Sebaiknya benda berharga seperti perhiasan tidak perlu dibawa, takutnya jatuh dan ilang selama kegiatan.

Sampai Ketemu di Prajab
Semoga Semua Peserta Lulus
***************************************