Jumat, 06 Juni 2014

A to Z Perlengkapan Prajab Golongan III Kementerian Keuangan

Assalammualaikum...

Setelah magang 5 bulan, akhirnya kami dipanggil juga untuk Pendidikan Pra Jabatan atau biasa kita sebut Prajab. Kelulusan Prajab merupakan salah satu syarat mutlak diangkat menjadi PNS. 

Aku kira dulu begitu lulustes CPNS, maka jalanku akan mulus menjadi abdi negara, ternyata tidak semudah itu. Kami CPNS DJKN ( masih nggak tau apa itu DJKN? Monggo klik di sini) harus melalui banyak tahapan. 

Pertama, kami harus ikut Diklat Teknis Umum dan harus lulus. Kedua kami ikut Diklat Teknis Substansif Dasar, dan lagi-lagi harus lulus. Ketiga, kami mengalami profilling untuk pemetaan pegawai. Baru saja kami beristirahat, eh... kami sudah menerima alarm stelling untuk Prajab dalam waktu kurang dari satu minggu. Kemenkeu memang istrinyewa..... eh, istimewa!


Karena waktu yang sangat mepet, jadilah tiga hari terakhir ini aku dan sahabatku (yang badannya sebelas duabelas lah... aku sebelas, dia dua belas RIBU) Hahahahahah!!!! Sebut saja dia Uli , bukan nama sebenarnya, demi melindungi masa depannya.... :D :D kami keliling di berbagai pusat perbelanjaan. 


Hari ke-1 Road to Tanah Abang. 

Beli perlengkapan untuk rekan-rekan DJKN. Jadilah kami berdua macam kuli panggul barang belanjaan, lumayan lah olahraga fisik menjelang Prajab. Harga kemeja seragam warna putih kami beli 26 potong, minimal ambil 20 dan ukurannya harus campur per-seri. Nomer 13 ama 14, 15 sama 16. Harganya juga beda-beda, seri nomer 13-14 itu 35rb/potong kalau 15-16 itu 38rb/potong. Lalu beli rok, mulai 48rb-75rb. Jilbab paris beli kodian 10rb/potong. Sayangnya aku nggak pake jilbab paris, selain tipis, aku juga males dobelin.. jadi beli bergo aja :) 35rb/potong.

Hari ke-2 Road to ITC Cempaka Mas

Habis profilling yang menguras tenaga, foto data simpeg dan aku jadi perias dadakan di toilet... :p, kami berangkat menuju Cempaka Mas yang Ohmaigod, it takes 2 hours from Mangga Dua!!! Mood belanja rasanya udah ilang.... cuma rasanya sih.. soalnya pada kenyataannya kami pun kalap belanja!
Beli bergo lagi titipan temen, beli lensa kontak biar pandangan mata jelas selama prajab (ehem...), plus beli perlengkapan mandi dan keperluan sehari-hari. Lalu duduk cantik makan AW dan es krim coklat! *pilek..pilek deeeh). Oh ya, rok disini mulai 75k, kemeja putih mulai 50k, bergo mulai 45k, jilbab paris 15k. Lebih mahal dari tanah abang tapi bisa beli satuan.

Hari ke-3 Road to Atrium and Pasar Senen

Seperti nggak lengkap-lengkap kebutuhannya, hari ketiga aku cari tukang permak, beli kaos kaki putih, cetak foto. Sedangkan uli cari batik, sepatu kets dan sepatu pantofel. 



Nah..setelah semua beres, inilah 
PERLENGKAPAN PRAJAB GOLONGAN III KEMENTERIAN KEUANGAN
********************************************************************************
Seluruh Keperluan



1. ADMINISTRASI


Siapkan perlengkapan administrasi berupa Surat Tugas dari kantor, Surat Keterangan Sehat oleh dokter pemerintah, bukti cetak registrasi online, SPD lembar  2 untuk reimburse dan foto ukuran 3x4 dan 4x6 masing-masing 2 lembar.

 1. PAKAIAN



jilbab
Pakaian formal
Kemeja putih setidaknya 3 potong, rok atau celana hitam/ biru tua setidaknya 3 potong, baju batik setidaknya 3 potong, legging 4 potong, jilbab putih setidaknya 5 potong (karena olahraga juga pakai jilbab putih, takut kotor), kaos kaki aku bawa 5 pasang, jangan lupa dasi, pakaian dalam sesuai kebutuhan dan inner jilbab. Plus sepatu pantofel warna hitam sepasang.



Baju olahraga bebas, tapi aku bawa training 3 buah dan kaos olahraga 4 buah. Plus baju tidur dan handuk. Sepatu Olahraga membawa 2 pasang :) Firasatku buruk kalau sampe disuruh bawa 2 ini....hahahah

3. ALAT IBADAH




  



Dari berbagai pengalaman teman-teman yang prajab, katanya waktu kita akan diburu-buru. Yang aku takutkan, kita nggak punya waktu panjang buat dhuha, aku juga akan kesulitan kholas ODOJ (One Day One Juz) ku. Tapi kita bisa perbanyak shalat malam, dan tetap membaca Al-Qur'an meski sedikit. Toh dengan kecanggihan teknollogi, di HP android ku udah terinstal Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an jadi mudah dan menyenangkan. 


4.OBAT-OBATAN





Dari jaman Diksar Menwa dulu aku emang paling seneng bawa tas medis, isinya multivitamin,obat sakit gigi, obat pusing, obat flu, antibiotik (aku suka nahan pipis dan riskan infeksi saluran kencing), hansaplast (karena aku mudah sekali menciderai diri sendiri), salonpas pain relief buat keseleo, minyak tawon, minyak kayu putih, vicks, cairan kontak lensa, perban, counterpain dan geliga.
Ngapain bawa sebanyak ini sih? Well, tanpa bermaksud mendoakan teman-temanku nantinya, aku khawatir mereka butuh sesuatu dan menghubungi panitia kesulitan. Daripada aku ikutan kesal karena panitianya (mungkin) kurang tanggap, mending langsung kutangani. 
Setidaknya, pengalaman juara umum Palang Merah Remaja Jawa Timur dulu membuatku cukup percaya diri jadi petugas Keslap (Kesehatan Lapangan).

6. KOSMETIK

 Namanya juga cewek ya, nggak bisa kalau nggak dandan. Apalagi nanti ketemu 378 orang peserta Prajab di Parung, Bogor. Sebagai ketua angkatan yang baik, aku harus menunjukkan capability seorang leader. Pemimpin itu kan gambaran kondisi teritorialnya, kalau aku tidak rapi, kucel, wajahku nggak kinclong dan tubuhku bau badan, bisa nge-per duluan deh sebelum mengenal anggotaku lebih jauh :)

Isinya standart sih, BB cream, foundie, bedak tabur, bedak padat, blush on, eyeshadow, eyeliner, maskara, pensil alis, lipglos,lipstick, masker wajah, dan krim malam. Ummm... standartnya perias, Hahahahaha!



7. PERLENGKAPAN MANDI DAN CUCI




Mulai dari sabun wajah, sabun badan, shampoo, conditioner, sikat gigi, odol, alat cukur, tissue kewanitaan, detergen, softener, deodoran dan parfum. Mengapa bawa detergen cuci baju segala? Meski dapat fasilitas laundry, aku nggak bisa nyuciin baju dalam ku ke orang lain :)) 


8. PERLENGKAPAN LAIN


Ini kadang terlupakan, padahal kebanyakan barang kecil yang kita butuhkan sewaktu-waktu. Yang aku bawa adalah sebagai berikut, Pembalut wanita, setrikaan karena aku khawatir baju dan jilbabku disetrika nggak rapi, pelicin pakaian, semir sepatu karena kebiasaan kalau Menwa sepatu hitam harus selalu kinclong, kapur barus, paperclip, peniti, jarum pentul, colokan T, gunting, jarum dan benang, pemotong kuku, headset, cotton bud, bros jilbab, tusuk gigi, karet rambut dan token bank untuk transfer jika ada kebutuhan mendesak karena kita kan nggak akan semudah itu keluar area pendidikan.
Oh ya, jangan lupa bawa charger HP, Power Bank, dan Flashdisk. Untuk copy materi dan foto-foto selama Prajab :)





++++++++++++++++SELESAI++++++++++++++++++


Semua barang tadi muat masuk ke sebuah koper besar plus sebuah ransel.
Jangan lupa bawa dompet yang berisi identitas diri dan uang secukupnya ya.
Sebaiknya benda berharga seperti perhiasan tidak perlu dibawa, takutnya jatuh dan ilang selama kegiatan.

Sampai Ketemu di Prajab
Semoga Semua Peserta Lulus
***************************************

Rabu, 04 Juni 2014

Ditengah Kesibukan Persiapan Prajab

Maafkan aku..
Akhir-akhir ini aku begitu sibuk, mudah kelelahan dan emosiku mudah sekali berubah-ubah. 

Jika aku sedang sibuk dan tidak fokus dengan percakapan kita di telepon, kau tetap tertawa renyah, tulus menawarkan bantuan lantas mengambil alih kesibukanku. Agar aku tak terlalu lelah dan bisa segera istirahat katamu...

Jika aku sedang kesal karena sesuatu lantas panjang lebar bercerita dengan emosi meluap-luap padamu, kau masih saja tertawa renyah, santai menenangkan. Berkata bahwa wajar jika orang lain pemikirannya berbeda denganku, lantas menasehatiku dengan cara unikmu. Cara yang tak pernah membuatku merasa tersudut.

Kau tak pernah tidur sebelum memastikan aku terlelap di percakapan malam kita. Kau pun tak pernah mengeluh sekalipun begitu banyak tugasku yang harus kau ambil alih. Kau pun tak pernah berkata lelah atau sakit kala harus menemaniku berkeliling sesuka hati.

Harus bagaimana kutukar segala kebaikanmu selain dengan kesetiaanku?

Pertemuan Hati *Bagian 1

Bismillah, Semoga Allah Menjaga Hubungan Ini

******************************************

Assalammualaikum...

Pada suatu pagi yang gelap karena adzan shubuh bahkan belum terdengar, aku bangun dengan hati riang gembira. Mandi pagi dengan air dingin yang serasa menusuk tulang, lantas dengan sepenuh daya setengah berlari menuju stasiun Pasar Senen. 
Yupz, pagi itu aku akan bertolak ke Semarang lagi menemui seseorang yang kucinta sepenuh hati. Tapi karena jadwal yang padat, aku bahkan tak sempat menukarkan tiket jauh-jauh hari sebelumnya, sehingga aku harus mengejar ketentuan penukaran tiket maksimal 1 jam sebelum keberangkatan. 
Ransel berat dan lengan yang tak kunjung membaik tak menyurutkan niatku meloncati portal gang kos. Syukurlah aku tak perlu brutal loncat indah, karena seorang bapak berbaik hati membukakan ruas pagar portal untukku. Aku bergegas menuju Stasiun Pasar Senen, Astaghfirullah... bahkan langit masih gelap... tapi para bencong sudah pulang. Beruntungnya ada bajaj yang berhenti di depanku, aku pun naik bajaj ke stasiun. 

Berusaha terus berdoa biar bisa cetak alhamdulillah bisa dicetak di mesin cetak otomatis tanpa ada halangan berarti. Lalu segera menuju mushola, mengingat pesan si Kakanda tercinta yang minta aku dandan *haiiish*. Disana ada seorang ibu sepuh yang menyapaku dan mengobrol bersamaku, "Wis ayu nduk, ora usah dandan..." (Sudah cantik, nak. Tidak perlu dandan) sapa beliau. Aku tersenyum menanggapi. Dia sendirian rupanya, usai menjenguk anaknya yang tinggal di Jakarta. Subhanallah... kasih sayang orang tua memang luar biasa. Bahkan beliau sholat pun dengan duduk, mungkin kaki nya lelah tak bisa berdiri terlalu lama :) Semoga ibu tersebut selalu sehat.

Lantas aku masuk ke stasiun, dengan kondisi lapar luar biasa, busetdah...aku ini penderita penyakit susah kenyang  maag akut. Naik di atas kereta aku berdoa biar ada penjual makanan, apa daya rupanya sekarang udah nggak ada lagi. Ini juga pertama kalinya naik kereta ekonomi Jakarta-Semarang yang dalam rencananya akan memakan waktu 7 jam perjalanan. Sandaran tempat duduknya tegak sempurna, tak sesuai lekuk punggungku, tapi apa mau dikata, sebagai CPNS Magang yang belum menerima gaji, aku harus belajar hidup prihatin. Lupakan kebiasaan naik pesawat kemana-mana, naik kelas eksekutif saja rasanya sudah tak mungkin. Maka di sudut kereta ekonomi inilah, berbaur dengan hiruk pikuk penumpang, aku harus melawan phobia ku atas ruang sempit tertutup dan kebisingan percakapan orang-orang dengan memandang jendela keluar, menatap matahari yang malu-malu menyembul memberikan sinar sebagai sumber kehidupan.


Didepanku duduk dua orang laki-laki, di sampingku seorang bapak pula. Alhamdulillah mereka memberikan tempat yang cukup luas untuk ruang gerakku, usai membaca Al-Quran beberapa surat, aku terlelap... Lapar tak lagi terasa, mimpiku begitu indah. Aku bermimpi berjalan di pantai dengan pasirnya yang putih, dengan langit biru yang luar biasa indahnya. Terimakasih Yaa Rabb...

Sepanjang perjalanan aku berkomunikasi denganmu. Sudah kuduga kali ini kau akan menungguku di stasiun, sebab jika kau terlambat menjemput biasanya kau akan ricuh menghubungiku. Memastikanku akan baik-baik saja dan tempat terbaik menunggumu dengan aman ada dimana :)

Sesampainya di stasiun Semarang Poncol, aku menatapmu duduk di bangku kaya stasiun. Subhanallah, kau selalu tampak ribuan kali lebih tampan tiap kita bertemu. Kau pun tersenyum menyambutku, menggodaku dengan suaramu yang khas. Lalu kita berboncengan melenyapkan kelaparan.

Kau tau, momen yang paling kusukai saat kita makan adalah saat mengaduk teh hangat gelasmu. Menatap fokus pada gula yang bertebaran lantas berangsur-angsur larut. Entahlah, aku menikmati saat-saat melakukan hal kecil untukmu. Memang takkan pernah sebanding dengan yang kau lakukan untukku sih...

Lalu kita menuju kota kelahiranmu, kota tempat tinggalmu. Menginap di rumah sahabat kita, lalu kau pun memintaku duduk diseberangmu. Kau menggoda riasanku, kau membuatku kesal karena apapun yang aku lakukan rupanya tak kunjung membuatmu senang. Aduh, bagaimana aku tak sedih bila rupanya belum bisa menyenangkanmu...

Malam itu aku bersenda gurau dengan ibu dan nenek sahabat kita. Aku agak kesulitan, karena beliau tak bisa berbahasa Indonesia sedangkan aku tak fasih berbicara bahasa jawa yang alus... Gaya bicaraku sungguh sangat Suroboyoan .

Kau sedang ada kegiatan dengan rekan-rekanmu. Kau bilang akan absen dari kegiatan itu, aku bilang tidak. Jangan sampai kita menomorduakan urusan akhirat untuk pertemuan di dunia mas... Sungguh lebih baik kita terpisah di dunia tapi dipersatukan di Surga :)

Maka aku menunggumu, kau datang lebih larut dari janjimu. Aku berupaya tampil sebaik mungkin namun rupanya kau masih tak senang juga melihatku memakai baju terusan. "Kelihatan tua" katamu... Hehehhe... aku memang tidak muda lagi sayang :)

Aku lantas berganti pakaian, celana panjang dan baju longgar yang cukup panjang. Lantas kita keluar sebentar membeli camilan, roti bakar coklat keju kesukaanku :) Mas, kau sungguh-sungguh tak bisa menolak semua keinginanku ya..... ? Hehehehe...

Malamnya, kau masih memintaku menemani lewat telepon. Astaghfirullah, kau rupanya cukup manja :)

Paginya kau sudah sibuk membangunkanku, menjemput pagi benar. Sarapan bersamamu di depan rekan-rekanmu itu sepertinya momen yang paling kau sukai. Kau jadi bebas merdeka menggangu dan menggodaku. Manja memintaku menuangkan nasi untukmu, lantas kau melakukan hal yang sama sembari berkata "Gantian ya, saya yang mengambilkan dek Tiar..."
Sayang, kau begitu romantis...

Pagi itu seharian kita lalui dengan membahagiakan meskipun di penghujung pertemuan kita kau membuatku kesal, tapi kau selalu bisa meluluhkan hatiku dengan cara sederhana dan mempesona...

*to be continued



Menjelang Profilling DJKN

Assalammualaikum, malam ini harusnya aku tidur nyenyak, persiapan untuk melaksanakan Profiling besok. Spelling nya gitu nggak sih? hehehe...

Profiling itu denger-denger sebuat tes psikologi dan tes potensi akademik. Denger-denger juga (pokoknya di postingan kali ini akan banyak denger-denger nya deh daripada kenyataannya soalnya kan aku belum ngalamin...) profiling ini menentukan apakah kita adalah pribadi yang cocok bekerja di kantor pusat, di kanwil atau di kantor operasional.

Tapi bagaimana bisa tidur kalau otak lagi penuh urusan prajab, yah..meskipun perlengkapan sebenernya cuma kurang foto 4x6 selembar doang sih.. hehehe...tapi kan masih shock kami prajab secepat itu. makanya sekarang aku mau berbagi tips yang aku tau tentang psikotes. Dulu sih pernah bahas di Tips CPNS , tapi kali ini diupayakan lebih mendetail.. (ceritanya lagi tambah ahli sih..)


Wartegg Test, yang nge-gambar di 8 kotak itu loh..
1. Usahakan tidak banyak coretan, tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Tandanya kamu bukan orang yang ragu-ragu namun tetap fleksibel. *kibasin poni

2. Ketika disuruh memberikan nomer urut, jangan 1,2,3,4,5,6,7,8 aduh..itu sih terlalu "biasa". Pastikan kalian lebih inovatif. Misalnya aku serngkali ngasih nomer urut 1,3,5,7,2,4,6,8 atau 1,8,2,7,3,6,4,5 berpola tapi tetep unik.

3. Jika di dalam kotak itu garis lengkung maka gambarlah makhluk hidup. Jika garisnya tegak lurus maka gambarlah benda mati.

*Gambar nomer 1 yang titik itu menunjukkan kemempuan seseorang untuk beradaptasi.
*Gambar nomer 2 menunjukkan fleksibilitas perasaan
*Gambar nomer 3 menunjukkan motivasi
*Gambar nomer 4 menunjukkan cara menghadapi masalah
*Gambar nomer 5  menunjukkan cara mengambil keputusan (bagi laki-laki menunjukkan orientasi seksual)
*Gambar nomer 6 menunjukkan wartegg test analys dan pola pikir
*Gambar nomer 7 menunjukkan stabilitas emosi apakah udah matang atau masih childish
*Gambar nomer 8 menunjukkan kehidupan sosial

Nah, menggambar wartegg ini pun jangan asal-asalan dan elek-elek-an... kalau gambar kalian terlalu umum ya pemikiran kalian dinilai begitu-begitu saja. Cobalah pikirkan dan visualisasikan gambar yang kira2 orang lain tak memikirkannya. Kalau saya sih bawaannya ke makanan terus.... Donat, Lemper, Kue Tart... hahahah :D

Kalau nggambar pohon sih ya harus komplit, aku biasanya nge-gambar mulai akar sampai buahnya. Terus pake didramatisir dengan daun-daun berguguran pula. Kalau perlu aku gambar deh desau anginnya.... Aku suka memvisualisasikan hal-hal romantis begitu.. (uh,jadi kangen.... :'(    )

Menggambar manusia harus komplit ya keliatan dari telinga sampai jemari. Komplit detail pakaian dan aksesorisnya. Kalau bisa orangnyya pas lagi melakukan aktifitas. Berikan penekanan yang cukup saat menggambar leher, itu menunjukkan keinginan yang kuat. Usahakan tangan dalam kondisi terbuka sebagai pribadi yang open-minded. Misal di depan komputer, meriksa pasien jika kalian menggambar dokter, main bola, atau nari hula-hula. *oke, abaikan contoh terakhir

Tes analog verbal, misalnya lawan kata. Kalian harus konsentrasi tinggi. Panjang itu ama pendek ya lawan katanya, ada yang salah panjang ama kecil.... udah ketauan deh yang jawab begini ini otaknya lagi memvisualisasikan apa... #haiiish

Ada juga tes simbol dan guling kubus. Beneran deh ini kadang bikin aku minder juga. Tanganku suka bergerak-gerak seolah ada kubus depan mataku... Berasa gadis gypsi lagi ngelus-ngelus bola kaca deh.
Kuncinya cuma konsentrasi dan ketepatan waktu.

Skala Pauli atau ngitung barisan angka. Usahakan memaksimalkan waktu yang ada, pastikan daya pikirmu tak melemah. Tapi jangan juga menyiasati dengan santai di awal-awal... kalau bisa stabil, kalau kalian mulai merasa gerah biasanya aku akan menarik napas dalam, mengepalkan tangan dan menghembuskannya kencang-kencang. Ini antisipasi lain karena kalau aku teriak menyemangati diri sendiri, si pengawas pasti juga ikutan semangat mendeportasikan aku dari ruang tes ke kampung halaman.... (aaaah.. sedihnya sekarang kerja di Jakarta jadi punya kampung halaman...)

Masih banyak tes yang lain deh kayaknya, tapi aku mulai mengantuk. Besok update lagi deh apa yang terjadi selama tes berlangsung.

Goodluck teman-temanku. Semoga kita ditempatkan di tempat yang terbaik...

Semua akan (p)indah pada waktunya.

Salam DJKN.