Jumat, 17 Oktober 2014

Hasil Survey Biaya Kursus Bahasa Inggris di Jakarta Pusat

Assalammualaikum,

Semua bermula dari posisi di kantor saat ini, dengan memiliki pimpinan yang langsung Eselon II, tentu undangan rapat yang masuk sekaliber pejabat Eselon II. Tanpa filter Eselon IV dan Eselon III, semua pekerjaan saya langsung dikoreksi pimpinan.

Maka saya pun mulai melahap bacaan-bacaan ekonomi yang saya nggak paham maksudnya, saya mulai membaca peraturan-peraturan yang bikin ngantuk, dan saya belajar mengkaji kebijakan meski saya tau saya nggak ada bijaknya sama sekali.

Karena agenda pimpinan yang padat, maka tak karang 1-2 rapat setiap harinya didisposisikan ke saya atau rekan saya, Mas Dayat yang sekarang lagi honeymoon ke Bali. Rapat yang saya hadapi biasanya bareng dengan direktur, pimpinan lain, dan orang-orang asing padahal mama saya sudah wanti-wanti dari kecil untuk tidak berbicara dengan orang asing.

Mulai dari presentasi Ernst&Young (bener kan tulisannya?), rapat kerjasama dengan negara lain, sampai menghadiri hal-hal mengenai kebijakan perdagangan borderless. Semuanya FULL ENGLISH !!! Omaigot!

DAN SAYA HARUS BIKIN LAPORAN DARI SEMUA KEGIATAN ITU!

nulis opo?
ngerti ae enggak.

Well, even my english skill not really bad, but I think I will take an english course.

Mumpung semangat masih menggebu-gebu, maka semalam saya keliling toko buku untuk belanja pelajaran Bahasa Inggris dan keliling daerah sekitaran kos-kantor untuk cari tempat les. Harus yang dekat, karena macetnya Jakarta saat pulang kantor itu menimbulkan rasa ingin gelar kasur dan bantal di ruangan bu Boss.

Ada beberapa kursus bahasa inggris bagus di Jakarta. Wall Street English salah satunya. Paketan dia selama 2 tahun, dengan harga sebesar rapelan gapok dan tkpkn selama 6 bulan. Sementara ini langsung coret dari daftar, belum mampu sayaaaaah.... Hehehe.. *Nanti buat anak-anak saya, semoga mampu ibumu ini memberikan pendidikan terbaik,nak* #elapingus

Ada I/A/L/F yang saya tertarik. Lokasinya jauh sih, tapi demi ilmu maka saya ayeye aja.
Lokasinya di Plaza Kuningan. Sayang dia adanya program IELTS nya aja, Placement Test nya cukup Rp75.000 (murcee dibanding yang lain) tapi cuma bisa Senin-Jumat antara jam 8 dan jam 3 sore. Ebuset, ijin dong saya?? Untuk dapat masuk kelasnya, kamu harus Intermediate Level terlebih dahulu. Kalau ternyata kemampuan Bahasa Inggrismu kurang, kamu DITOLAK. Biayanya Rp4.100.000- Rp4.300.000 untuk 50 jam pertemuan.
Pembagian pertemuan ada yang 2 minggu, 5 minggu dan 8 minggu. Kalau 2 minggu dan 5 minggu itu kayak sekolah, masuk di hari kerja, biayanya 4,1 juta. Kalau yang 8 minggu itu kelas Sabtu, masuknya dari jam 08.45 sampai jam 16.00 biayanya Rp4.300.000.
Dengar-dengar I/AL/F sih bagus ya, maka dari itu ini aku keep dulu aja, belajar dulu  General English sampe Intermediate level di kursusan lain, baru ikut IELTS disini.



Ada English First Gunung Sahari. Paling Oke nih tempatnya, berada diantara Kos dan Kantor. Lagipula aku kan lulusan EF dulu selama sekolah SMA dan kelasnya FUN! I love it!
Maka saya pun menanyakan biaya kursusnya.
Placement Test yang berisi tes writing dan speaking biayanya Rp100.000 (mampu lah ya)
General English untuk 64jam pertemuan biayanya Rp4.920.000
Toefl Preparation untuk 60jam pertemuan biayanya Rp5.160.000
Well, seminggu 2x pertemuan dan masing2 2jam. Itu artinya selama 16 minggu atau 4 bulan untuk GE nya. Tapi pakai Native Speaker. *Pengalaman dulu di EF emang harga ga boong, nikmat banget belajar ama native, aku salah ngomong prounonciation nya langsung diperbaiki sampai fasih. Tapi biaya kursusnya itu sama kayak THP sebulan CPNS sepertiku ini....Maka keep dulu infonya, beralih ke kursusan lain.

Ada ILP di Cikini. Sudah sejak Magang di Jakarta aku tertarik ama kursusan satu ini.Dekat dengan kantor juga dan nggak macet amat lah kesana.
Placement Test Rp100.000 terdiri dari speaking dan pilihan ganda. Untuk preparation TOEFL dia punya 2 level, biayanya Rp2.900.000 selama 5 bulan (kurang lebih 600.000/bulan lah cocok...) tapi bayar DIMUKA. Muka siapa? Kelasnya bakalan dibuka 3 Nopember 2014 ini, hari Senin dan Rabu jam 19.00 - 21.00, untuk General English nya per level mulai dari Rp1.100.000 untuk 2,5 bulan (2x pertemuan seminggu). Not bad lah ya, reasonable price sebenernya. Tapi pengajarnya nggak native... :'(

Ada TBI yang berlokasi di Kuningan juga. Okelah ini pernah jadi tempat kursusku dulu. Langsung telepon nanya biaya kursus. Seneng deh sangat informatif disini.
TOEFL IBT Preparation minimal kamu level Intermediate, di tes dulu (Placement Test GRATIS) pake pilihan ganda 100 soal dan writing. Kalau lolos, biayanya Rp5.140.000 untuk 72 jam pertemuan. Mentornya 50-50 antara native dan non-native. Kalau ambil yang intensif class maka berlangsung selama 5 minggu. Kalau ambil yang 3x seminggu maka berakhir setelah 9 minggu dan jika mau Sabtu aja ada 2 pilihan, jam 09.00-01.30 selama 18 minggu atau jam 14.00-17.15 selama 24 minggu. (Asyik bisa disesuaikan dengan kemampuan membayar).

Global English disini juga cukup worth it menurutku. Total ada 12 level, Jika reguler 2x seminggu maka akan berlangsung selama 20 Minggu, jika Intensif setiap hari berlangsung selama 4 minggu, jika semi intensive 3x seminggu maka akan berakhir setelah 12 minggu. Kalau mau full native biayanya Rp4.960.000 , kalau mau 50-50 biayanya Rp3.800.000 dan bila mau ambil kelas Sabtu aja yang terdiri dari 25 -75 antara native dan non-native biayanya Rp3.410.000. 

TOEFL Preparation saya kemaren di LIA Surabaya udah cukup tinggi sih, tapi saya tau bahwa saya harus selalu menggunakan Bahasa Inggris saya, malu lah mewakili instansi rapat bersama orang asing tapi aku diem aja. Cuma sibuk nyatet, padahal kadang ga tau nyatet apaan.. tau-tau udah jadi daftar belanjaan aja...

Ikut kelas TOEFL itu biasanya bagi saya membosankan, lebih seneng yang General English atau Conversation sebenernya. Tapi demi beasiswa yang saya impikan, saya tau saya harus ambil les TOEFL.

Maka sebelum memutuskan, saya mau tidur siang dulu...
Zzzzz....






Rabu, 08 Oktober 2014

Mempercantik Kamar Kos

Assalammualaikum...
Setelah sekian lamanya saya tinggal di Jakarta demi mengabdi pada uang negara akhirnya saya memutuskan pindah kos. Banyak pertimbangan sebenarnya mengapa saya sampai rela angkut-angkut barang saya yabg awalnya ke Jakarta habya satu koper,jadi satu pickup. *senyum lebaaar*

Alasan pertama karena di kost yang baru ada banyak sekali rekan sekantor. Jadi bisa sharing knowledge alias curhat sih sebenernya. Hahaha.. Alasan berikutnya pengen yang luas, karena saya bekerja di Jakarta ini nggak cuma seminggu-dua minggu yang pasti mungkin akan beli barang-barang sesuai keinginan eh,kebutuhan jadi saya butuh space yang luas.

Berikutnya tentang kamar mandi dalam. Demi efisiensi waktu karena saya bekerja di tempat yang telat semenit aja potong gaji, maka urusan waktu mandi jadi perhatian khusus. Kalau pakai kamar mandi sharing kemungkinan untuk berebut semakin tinggi. Lagian kalau kamar mandi dalam, jadi lebih higienis.

Tapi mencari kamar kos tidak mudah. Di daerah Kwitang fasilitas begitu plus AC pasti diatas 1,5jeti. Dengan gaji CPNS yang baru 80% tentu lebih baik uang segitu tiap bulan dipakai buat investasi lainnya. *anak keuangan mode: ON*

Setelah nggak pengen pindah,tiba-tiba angin segar itu datang. Kamar kos mbak Tata yang ditinggal kuliah D4 STAN kosong. Maka mulailah survey bersama kang mas.

Pertama masuk langsung ACC deh. Luas kamar 4×4 plus kamar mandi dalam. Kang mas pun mengiyakan aja, dia bagian memastikan bahwa tempat tinggalku aman dan nyaman. Kos ini menurutku cukup aman karena untuk masuk saja butuh rangkaian kunci pagar dan gembok serta gerbang kos. Maka mulailah 2 minggu kemudian kami pindahan. Kang mas khusus datang membantu pindahan,sekalipun sudah dibilangin ada kurir pindahan.

*Memastikan aku nggak angkut-angkut barang berat katanya,tau aja kalau cantiknya ini mental kuli...hahahha*

Mari kita skip acara angkut-angkut dan beres-beres kos ala pengantin barunya *hihihi* karena lebih banyak adegan bercanda dan makannya daripada beresnya. Kecuali adegan aku ngerusakin tas nya Kang Mas dan berantakin buku-buku yang udah dia tata sampai keringetan.
*Honey, Am I already told you that you're so sexy on that day?*

Nah, beginilah kondisi kamar kos setelah satu minggu.

 Kondisi depan kamar kos, ada keset meskipun ala kadarnya. Plus sandal jepit untuk area sekitar kamar kos. Sepatu bisa dirapikan di rak sepatu, atau lemari sepatu. Saya sih lebih suka kontainer- kontainer gitu sih, kalau rak sepatu khawatir kotor atau tidak tertata rapi. Akhirnya saya memutuskan menggunakan Hanging Shoes Organizer dagangan saya. Harganya cuma Rp 75.000, terdiri dari 9 susun dengan restliting di kanan - kiri.

Belakang Pintu 

Di belakang pintu saya gunakan untuk menggantungkan alat- alat pembersihan dan payung. Saya kurang suka menggantung-gantung pakaian dalam kamar, jadi saya memutuskan untuk menggunakan hanger tempel yang ada untuk meletakkan kemoceng - penebah dan sapu indoor. Bedakan sapu  indoor dan outdoor yah....

Sudut Makanan
Bagian terdekat dengan colokan listrik digunakan untuk sudut makanan. Dispenser dan Magic Com diletakkan disini, plus rak dispenser yang multifungsi, pada rak tersebut saya letakkan toples gula, toples permen, Teh celup, Oat, Kopi, Susu, Kue, dll. Pada meja lipat selain ada magic com juga ada toples camilan, tempat sendok, serta tissue. Di sebelahnya ada Hanging Bag Organizer juga untuk meletakkan koleksi tasku biar rapi dan nggak berdebu (ini dagangan aku juga sih) harganya murah meriah kok, cukup 110.000 saja... Dibawahnya, yang aku tutup lap warna biru, adalah baskom berisi piring, gelas, mangkok, dll.

Sudut Cantik
Salah satu sudut cantik di kamar, Meja tersebut sebenarnya rak tiga susun, tapi aku tidurkan biar luas penampangnya lebih besar. Keranjang hijau untuk tempat lotion, parfum, dan minyak bulus...hahahha..minyak lainnya lah... Ada foto orang tua dan kotak pensil yang multifungsi sebagai jam digital (hadiah dari Kementerian Keuangan, biar tambah loyal hihihi). Ada pewangi ruangan otomatis, jam dinding warn ahijau, serta kaca yang dihias.

Depan Kamar Mandi
Di depan kamar mandi ada gantunga tempat meletakkan kunci, pintu kamar mandi dihiasi wallsticker hijau benderang. Ember, bak cuci dan gayung juga warna hijau.
Sudut Segar Kamar Mandi
Saya memang nggak suka sesuatu yang polos-polos aja sih, hehehe.. jadi sudut kamar mandi pun taklepas dari tempelan wallsticker. Karena kamar mandi pribadi, saya sarankan kalian lebih sering membersihkan, karena kalau bukan kita sendiri yang bersihkan,mau nyuruh siapa lagi?
Saya meluangkan waktu seminggu 2x menyikat lantai kamar mandi, karena kamar mandi saya juga digunakan mencuci piring dan mencuci baju, lebih cepat licinnya. Biasanya hari Rabu dan Sabtu, sedangkan menyikat dinding kamar mandi (ga tau kenapa tuh ada bekas putih-putihnya di keramik, sudah jauh lebih baik setelah disikat mati-matian) dilakukan seminggu sekali di hari Sabtu. Mengenai menyikat toilet saya lakukan seminggu 2x. Oh ya, saya juga menyediakan toilet sanitizer spray disebelah kloset, gunanya agar tetap higienis.
Kamarku Sayang
Dinding berwarna hijau selalu jadi pilihan untuk kamar kos ku. Seger aja sih ngeliatnya. Bukan karena saya bonek loh ya... Agar tidak monokrom warna ijo doang, saya menggunakan karpet puzzle berwarna-warni dengan nuansa hijau-kuning dan oranye. Wallsticker tetap menjadi andalan penghias dinding. Sebelum naik ke karpet, WAJIB hukumnya menggosokkan kaki ke keset hijau yang tersedia, biar karpetnya nggak kotor. Meskipun washable siiih.. cuma saya memang menghindari ada semut gatal di kamar.

Lemari - Lemariku
Nah ini dia lemari ku, yang tinggi tempat pakaian, yang rendah tempat jilbab, dagangan dan tetek bengek lainnya. Di dalamnya sudah diklasifikasikan dalam wadah seperti tupperware gitu, biar kalau nyari apa-apa mudah.
Jika diintip dari jendela


Bagaimana kamar saya? Nyaman bukan?
Saya biasakan bahwa tiap mau keluar kamar, kamar harus dalam kondisi serapi ini dan sebersih itu, jadi kalau balik dari kegiatan lalu capek, saya bisa langsung istirahat.

Tapi ada kelemahannya, kamar cantik saya ini sangat panas hawanya. Mungkin karena di lantai teratas, jadi dinding-dindingnya langsung terpapar matahari. Tapi hal itu bisa dikompensasi dengan adanya AC Split.

Mohon doanya agar AC bisa segera terbeli dan saya nggak perlu masuk angin gara-gara kipasnya aku arahkan ke saya terus tiap malam. Hehehhe..

Emang sih kos saya ini terbilang murah sekali, hanya Rp650.000 untuk semua fasilitas ini (nambah kulkas juga ga nambah duit kok). Tapi kalau mau pasang AC harus beli AC sendiri, masalahnya saya ini sukanya brand-brand yang oke kualitasnya dan layanan servicenya, biar sekalinya beli langsung dapat yang awet  *Dan itu pasti harganya mehil banget*. lantas uang sewanya jadi Rp1.000.000/bulan (Masi murce lah ya untuk kamar seluas ini dan kamar mandi selega ini)


Next mungkin saya akan bikin dapur pribadi depan kamar. *setelah meninggalkan dapur di kosan yang lama....