Senin, 26 Mei 2014

Anggaran Boleh Dipangkas, Tapi Tidak Dengan Integritas!

Dalam rangka pengendalian dan pengamanan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun 2014, pada tanggal 19 Mei 2014 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Inpres Nomor 4 Tahun 2014 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014.

Alasan pemerintah melakukan penghematan ini untuk menjaga defisit aman sebesar 2,5% . Seperti dilansir oleh liputan6.com, Bapak Menteri kami, Pak Chatib Basri menyatakan bahwa ini adalah upaya agar pemerintah periode baru nanti tidak bertentangan dan bermasalah dengan pengelolaan fiskal. Penghematan total di seluruh K/L sebesar 100T ini benar-benar terasa di lingkuang kerja baruku, Kementerian Keuangan total dipotong sebesar 3T , tentu kecil jika dibandingkan Kementerian Pekerjaan Umum (almamater saya :)) yang harus dipotong sebesar 22,746T . Luar Biasa!

Masing-masing K/L harus tahan diri melakukan self blocking yaitu identifikasi secara mandiri di pos mana saja penghematan dilakukan. Secara khusus dalam diktum-diktum Inpres tersebut menyebutkan pemotongan terutamanya dilakukan pada belanja honorarium, perjalanan dinas, biaya rapat/konsinyering, iklan, pembangunan gedung kantor, pengadaan kendaraan operasional, belanja bantuan sosial, sisa dana lelang atau swakelola, serta anggaran dari kegiatan yang belum terikat kontrak.

Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sebagai salah satu unit eselon I Kementerian Keuangan mendapatkan jatah pemotongan sebesar 150M. Jumlah yang cukup besar mengingat kami terdiri dari 70 Kantor Operasional, 17 Kantor Wilayah, 8 Direktorat dan Sekretariat. Unit tempat saya bekerja di KPKNL Jakarta III secara istimewa mendapatkan cobaan pemotongan anggaran sebesar Rp951.000.000,- (sembilan ratus lima puluh satu juta rupiah) secara prosentase sih ini hampiiiiiiiir 50 % dari belanja 52 (belanja barang). Subhanallah, kita masih punya 7 bulan lagi yang harus berjalan.... *bersyukur*bersyukur

Maka hari ini pun kami dikumpulkan di ruangan lantai 3 kantor tercinta ini, kebijakan-kebijakan strategis diambil oleh Kepala Kantor kami, Bapak Arik Hariyono. 

Langkah strategis kami dimulai dengan ujian Integritas kami, bahwa setiap perjalanan dinas yang kami lakukan tidak akan mendapatkan uang harian. Ini kebijakan yang membuat para pegawai menghela napas, mungkin berusaha membuat dada terasa lebih lapang. Ketika semua pegawai K/L lain selalu mengira remunerasi kami 100% , kami hanya bisa menggigit bibir, tunjangan kami tak sebesar rekan kami di eselon I tetangga. Kami masih terbantu dengan uang harian yang dapat kami sisihkan untuk kebutuhan keluarga. Semoga Allah senantiasa memberikan kita rejeki lain yang berkah juga...

Jika kami melaksanakan dinas dalam kota, kami harus mengoptimalkan kendaraan dinas yang ada, baik roda empat maupun roda dua. Bahkan Kepala Kantor pun tak segan akan menggunakan kendaraan roda dua untuk menghadiri rapat di kantor pusat jika mobil dinas beliau akan digunakan untuk dinas luar seksi lain yang lebih membutuhkan. Subhanallah.... Lapang sekali hati beliau, semoga pimpinan kami selalu sehat dan dimudahkan segala urusannya Yaa Rabb...
Jika setiap rapat kami menikmati gorengan pisang yang lezat itu, kali ini tak ada lagi. Cukup kami hidup sehat dengan air mineral. Uang lembur pun hampir dipastikan tidak ada. 

Tapi kami sepakat bahwa pemangkasan anggaran ini tidak akan mengurangi kualitas pelayanan kita kepada stake holders IKU (Indeks Kinerja Utama) kami tetap, Pakta Integritas kami tak akan berubah, kami bertekad tetap memberikan yang terbaik bagi pemegang kepentingan. 


Dulu pengalamanku kerja di Kementerian Pekerjaan Umum, 5 bulan aku tak menerima gaji, lembur sampai tengah malam pun tak mendapatkan upah tambahan, begitupula fasilitas-fasilitas lain. Maka ujian pegawai baru seperti ini bukan hal baru, yang mungkin terasa lebih berat sekarang karena jauh dari orang tua. Sehingga ada pos tambahan bayar kost, uang makan, beli keperluan-keperluan lain yang harus diperhitungkan masak-masak.

Sekarang sebagai pelaksana, yang bisa aku lakukan sebagai upaya penghematan ini adalah :
1. Penghematan Kertas, well aku ini ceroboh sekali. Kerja cepat tapi kadang nggak tepat. Ada aja kesalahan minor yang aku lakukan, imbasnya penggunaan kertas yang mubazir . Maka aku akan berusaha check and recheck dulu softcopy nya lewat data center, baru aku print dan serahkan ke Pak Andy (Kepala Seksi PKN). Hikmahnya aku akan lebih teliti lagi.

2. Penghematan listrik dengan membiasakan diri nggak nge-charger di kantor. Hikmahnya, bisa membedakan bahwa fasilitas kantor ya untuk kepentingan kantor, kalau HP personal di chargernya pake power bank saja. Semoga ini membantuku menjadi amanah.

3. Efisiensi kerja. Biasanya sampe lembur garap tugas itu karena aku nyarap  alias keluar kantor melebihi jam istirahat entah karena ketemu teman, atau refresh sejenak setelah garap tugas setumpuk. Nah yang begini ini bikin AC, Listrik dan TV harus nyala lebih dari jam operasional. Maka sekarang diupayakan bekerja efisien, kerjaan harus selesai sebelum jam pulang. Kecuali harus lembur karena saatnya Rekonsiliasi, ada tugas mendesak, dll sih nggak pake uang lembur juga aku usahakan ikhlas.

4. Hal-hal kecil lain inshaAllah... demi penghematan.

Eh, BTW dengan adanya pemangkasan anggaran ini, kayaknya penempatan DJKN angkatan 72 kami ini bakalan tertunda, secara uang mutasi kami pasti juga mengalami ketidakstabilan. Bisa-bisa kami magang selama setahun, nunggu tahun anggaran baru untuk mendapatkan jatah uang pindah. Atau kami akan ditempatkan ke sekitar JABODETABEK aja, jadi uang pindah nggak banyak-banyak deh. *tralala..la...*

Semoga nggak berimbas ke rapelan gaji kami, karena belanja pegawai tentunya nggak akan setega itu dipotong. Bisa makan hati dan makan angin dah kami.... :))

Terimakasih ya Allah, diberikan tempat magang dengan pimpinan yang berhati lapang dan dapat menjadi suri tauladan bagi kami. Semoga saja berkah bagi semuanya, semoga ujian ini bisa dihadapi dengan lancar oleh Pemerintah Indonesia kedepannya....Aku yakin setelah ada kesulitan selalu ada kemudahan, hal indah menanti kita semua setelah penghematan di masa-masa memprihatinkan kita ini.

Semoga pemangkasan ini tak menyurutkan tekad Pemerintah memberikan pelayan terbaik bagi masyarakat. 
Amin.

1 komentar: