Minggu, 27 April 2014

Aku Cemburu ...

Tahukah kalian rasanya cemburu?

Cemburu itu seperti hutan kering disulut api.. berkobar-kobar.
Apalagi bagi perempuan. Terlebih lagi perempuannya sepertiku. Komplit.

Malam ini aku kembali ke Surabaya, naik kereta istimewa ku duduk di muka.. (eh,kok malah nyanyi??)
Sepanjang perjalanan, lelaki yang kukagumi menemani sembari sms dan sesekali menelepon. Entah mengapa tiba-tiba dia memutuskan hubungan telepon.

Seketika aku galau, apalagi beberapa hari sebelumnya firasatku tak nyaman. Seolah-olah dia melakukan hal yang membuatku kehilangan perhatiannya. Apalah aku ini, pacar bukan (jangan sampe....), istri bukan (semoga akan..hahahah)..

Akhirnya aku pun disapa oleh salah satu sahabatnya, bercerita ini itu. Hingga tibalah si Sahabat ini bercerita bahwa lelaki sederhana suami impianku ini mengantarkan seorang wanita pulang. Wanita yang juga jatuh hati padanya.

Sempurnalah luka di hatiku. Mengkal tak karuan, tapi mau marah juga tak berdasar secara aku tak punya kejelasan status apapun. 

Tapi namanya perempuan, mengkal ya tetap mengkal. Jadilah sepanjang perjalanan di kereta itu air mataku menitik, dan harus mati-matian kutahan selama di Surabaya. Harusnya jadi momen terindah berkumpul dengan orang tua, tapi sayangnya suasana hatiku buruk.

***************************

Ditulis di kereta sepanjang malam itu, esok malamnya kami berkomunikasi kembali, dia menjelaskan keadaan saat itu. Dan aku bersyukur dia lelaki yang bertanggung jawab, sekalipun hati ini sedih karena dia membohongi pertanyaanku...

Yaa Rabb, jadikanlah dia pendamping hidupku, cinta terpendam sejak bertahun lalu....

****************************


Februari 2014

0 komentar:

Posting Komentar